Advertisement
UN SMP 2015 : Nilai Tetap Jadi Syarat Masuk SMP Negeri
Advertisement
UN SMP 2015 bukan menjadi penentu kelulusan tetapi tetap dipakai sebagai syarat masuk SMP Negeri.
Harianjogja.com, BANTUL—Nilai Ujian Nasional (UN) tak memengaruhi kelulusan bagi siswa. Meski demikian, di Bantul nilai UN tetap akan diperhitungkan sebagai syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Advertisement
Jika mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) No.27/2014, Pemkab Bantul melarang anak usia sekolah untuk tidak mengenyam pendidikan sekolah. Inilah yang kemudian menyebabkan nilai UN tak lagi menjadi prioritas untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Bantul.
Namun menurut Kepala Dinas Pendidikan Bantul, Totok Sudarto, meski tak menerapkan batasan nilai UN dalam proses PPDB, siswa dengan nilai UN di bawah rata-rata sulit mengikuti PPDB di sekolah negeri. Lantaran nilai UN baru keluar setelah pembukaan PPDB, pihak sekolah pun mustahil mengumumkan batasan standar nilai UN untuk PPDB. Akan tetapi, alokasi kuota siswa di tingkat internal sekolah negeri mau tak mau membuat mereka menerapkan sistem seleksi berdasarkan nilai UN tersebut.
"Kami mengharamkan ada permainan uang. Kami tegaskan sekolah harus menerapkan sistem peringkat berdasarkan nilai UN," katanya saat ditemui seusai melakukan inspeksi UN di SMPN 1 Pandak, Senin (4/5/2015) pagi.
Terlebih kini 47 sekolah negeri di Bantul sudah menerapkan sistem PPDB online. Dari hasil penjaringan itulah, sekolah penyelenggara PPDB menetapkan ranking atas nilai UN itu.
"Ranking itulah yang nantinya akan disesuaikan dengan alokasi kuota masing-masing sekolah. Jadi kalau mutlak didasarkan pada batasan minimal nilai UN, memang tak ada," katanya.
Selain itu, Dinas Pendidikan Bantul juga melarang sekolah menggelar tryout dengan tujuan bisnis semata. Hal ini terkait kasus laporan salah satu orangtua siswa yang anaknya mengikuti tryout tanpa pembahasan soal di SMPN 1 dan SMP N 2 Bantul, beberapa pekan lalu. Hanya saja, belum adanya
regulasi yang mengatur soal tryout membuatnya tak bisa berbuat banyak.
"Kami belum ada regulasi untuk itu [try out]," ujar Totok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ivar Jenner Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Irak, Tiket Olimpiade di Depan Mata
- Demo May Day Ricuh hingga Mahasiswa Luka-luka, Ini Kata Kapolrestabes Semarang
- Justin Hubner Kapten, Kelly Sroyer Starter, Sananta di Bangku Cadangan
- Laga Masih 1 Jam Lagi, Stadion Abdullah bin Khalifah Disesaki Suporter Garuda
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement