Advertisement
UN SD 2015 : Jumlah Peserta Berkebutuhan Khusus Meningkat
Advertisement
UN SD 2015 di Bantul untuk kepesertaan anak berkebutuhan khusus (ABK) bertambah.
Harianjogja.com, BANTUL-Jumlah peserta ujian nasional (UN) SD dari kalangan anak berkebutuhan khusus di Bantul meningkat. Jika di tahun lalu hanya 38 anak sana, untuk tahun ini jumlah bertambah hingga 134 siswa.
Advertisement
Dari total itu, Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Disdikdas) Bantul Totok Sudarto menjelaskan, didominasi oleh golongan slow learner yang mencapai 92 siswa. Sementara untuk golongan tuna grahita ringan mencapai 34 siswa.
"Untuk golongan yang lain seperti tuna rungu, netra dan daksa jumlahnya kecil," ucapnya saat ditemui di UPT Pleret, Minggu (17/5/2015) siang.
Peningkatan jumlah itu, baginya justru prestasi tersendiri. Betapa tidak, semakin banyaknya jumlah siswa berkebutuhan khusus, maka semakin tinggi pula angka penyerapan peserta didik dari kalangan anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah umum.
Ia mengaku, selama ini masyarakat masih menganggap anak berkebutuhan khusus itu harus disekolahkan di Sekolah Luar Biasa (SLB). Padahal, selama belum masuk dalam golongan tuna grahita berat, anak tersebut masih berhak mendapatkan kesempatan belajar di sekolah umum.
Sementara terkait dengan keikutsertaan anak-anak itu dalam UN SD, ia menjelaskan untuk kelompok tuna netra, rungu, dan daksa masih diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal reguler. Hanya saja pihaknya menambahkan beberapa sarana pembantu seperti huruf braille untuk tuna netra dan rungu, serta font huruf yang diperbesar untuk anak-anak low vision.
Adapun untuk kelompok tuna grahita ringan dan slow learner, pihaknya memberikan kebebasan kepada masing-masing sekolah untuk menyiapkan soal sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan siswa yang bersangkutan. Secara keseluruhan, UN SD tahun ini diikuti oleh 12.107 siswa SD dari 874 satuan pendidikan di 17 kecamatan se-Bantul.
Sejak menerima dropping soal, Sabtu (16/5) pagi, pihaknya belum mendapatkan laporan kendala apapun dari 17 kelompok kerja (pokja) di masing-masing kecamatan.
"Semoga sampai UN selesai nanti semuanya lancar," harapnya.
Ditambahkannya, dari total 12.107 siswa peserta UN SD, sebanyak 110 di antaranya merupakan siswa gabungan dari 5 sekolah yang belum mengantongi akreditasi. Kelima sekolah itu masing-masing adalah SD IT Arrohmah Kretek, SD Unggulan Muhammadiyah Kretek, MI Al-Muhsin 2 Sewon, dan SD Mutiara Persada Kasihan, SD IT Anak Baik Krapyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
- Semeru Kembali Erupsi Setinggi 600 Meter dari Puncak Gunung
Advertisement
Advertisement