Advertisement
Iklan Politik di Facebook Disponsori Kelompok Tertutup & Mencurigakan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Sebagian besar iklan politik yang mengusung isu perpecahan di Facebook sebelum Pilpres AS pada 2016 disponsori oleh kelompok-kelompok mencurigakan, yang tidak memiliki informasi publik.
Hal itu diungkapkan oleh studi Project DATA dari University of Wisconsin-Madison, AS. Dilansir dari Reuters, Selasa (17/4/2018), hasil riset tersebut didasarkan pada kajian atas 5 juta iklan di Facebook.
Advertisement
Menurut penelitian itu, satu dari tiap enam kelompok tersebut terafiliasi dengan Rusia. Sementara itu, identitas ratusan kelompok lainnya masih belum diketahui. Secara keseluruhan, terdapat 122 kelompok mencurigakan yang tercatat.
Kelompok yang identitas jelasnya tidak diketahui biasanya merupakan bagian dari perusahaan cangkang (shell company) di dunia politik AS.
Lebih dari seperempat iklan mencurigakan itu menyinggung Donald Trump atau Hillary Clinton. Adapun 9% iklan yang ada menyampaikan advokasi bagi atau melawan kandidat-kandidat tersebut.
Kepala Project DATA Young Mie Kim menerangkan kelompok-kelompok mencurigakan itu memiliki Page Facebook yang tidak aktif, tidak dapat diakses, telah dihapus, atau sudah diblokir oleh Facebook sejak Pilpres. Selain itu, tidak ada informasi publik yang tersedia mengenai mereka.
Penelitian ini pun menemukan bahwa pemilih di negara bagian yang belum pasti mendukung salah satu kandidat, seperti Wisconsin dan Pennslyvania, mendapat iklan yang ditargetkan secara khusus untuk mereka. Isu yang dibawa adalah kepemilikan senjata, imigrasi, dan hubungan antar ras.
Belum lama ini, CEO Facebook Mark Zuckerberg menyampaikan pihaknya akan membongkar siapa saja sponsor iklan-iklan dengan isu perpecahan tersebut. Mulai bulan ini, media sosial itu akan mewajibkan setiap pengiklan untuk mencantumkan identitas dan lokasi mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
Advertisement
Advertisement