Advertisement
Mahfud MD: Kemungkinan Munculnya Poros Ketiga Kecil
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Guru Besar Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Prof Mohammad Mahfud MD berpandangan kemungkinan hadirnya poros ketiga pada Pemilu Presiden 2019 kecil.
“Pertama kalau dilihat dari perkembangan demokrasi bagus saja adanya poros ketiga. Sekarang mau tiga itu silakan, tetapi bisa atau tidak itu tergantung dalam dinamika politik. Dugaan saya [secara rasional] poros itu hanya tetap dua, sehingga poros keduanya kemungkinan Gatot [Nurmantyo], dugaan saya ya,” kataKetua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 itu seusai menjadi pembicara dalam kuliah umum dan diskusi di Para Syndicate, Kamis (19/4/2018).
Advertisement
Seperti diketahui, saat ini calon presiden dengan elektabilitas terkuat masih didominasi Joko Widodo dan Prabowo Subianto sehingga besar kemungkinan hanya akan ada dua poros dalam kontestasi politik itu.
Gatot, kata dia, akan menjadi penantang bagi calon petahana, Joko Widodo. Gatot menurutnya sudah menggalang kekuatan dan banyak disuarakan. Sementara Prabowo, yang menurut berbagai riset lembaga survei memiliki elektabilitas terkuat setelah Joko Widodo, tidak pernah membantah kemungkinan untuk absen dari kontestasi politik itu.
“Sementara Gatot selalu mengatakan bahwa saya siap, dan yang mendukung muncul. Tapi kemungkinan yang tipis bisa saja ada poros ketiga kalau dilihat dari partainya, bukan orangnya. Gerindra bisa satu paket dengan PKS, SBY [Partai Demokrat] dengan PAN dan PKB itu juga bisa. Tapi kemungkinan itu sangat kecil, jadi yang paling mungkin hanya dua,” ujarnya.
Dia melanjutkan analisanya. Gatot sudah melekat dengan golongan pemilih muslim dengan basis massa 212 sehingga mantan Panglima TNI itu bisa menggandeng Anies Baswedan atau Tuan Guru Bajang atau TGB. “Tapi itu masih sangat dinamis sampai 4 Agustus. Saat-saat terakhir bisa saja berubah, namanya politik,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Kabar24.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
Advertisement
Advertisement