Advertisement
230 Penambang Emas Ilegal Ditangkap
Advertisement
Harianjogja.com, PONTIANAK- Ratusan penambang di Kalimantan Barat ditangkap polisi terkait aktivitas penambangan ilegal.
Polda Kalbar menangkap sebanyak 230 orang pelaku pertambangan emas tanpa izin (Peti) dari 96 lokasi peti di beberapa Polres, sepanjang Operasi Kewilayahan Peti Kapuas 2018.
Advertisement
Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono di Pontianak, Rabu (2/5/2018),mengatakan penambangan emas ilegal ini memang menjadi momok dari sejak dulu, karena telah nyata menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, ekosistem dan kesehatan manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Aktivitas Peti ini harus dicegah dan ditanggulangi bersama," ungkapnya.
Didi menambahkan, hidup ini pilihan, maka hiduplah dengan pola-pola menyehatkan dalam lingkungan yang sehat, sehingga terlahir generasi yang unggul dan mampu bersaing.
"Para penambang emas ini sudah kita tertibkan, mereka diiming-imingi oleh cokong dan penadah, mereka sudah terhenti namun tetap kita awasi jangan sampai tumbuh penambang baru, dan tidak sedikit ada perlawanan serta unjuk rasa dari pekerja yang mengharapkan penambangan ini dilegalkan," katanya.
"Hukum kita tegakkan, komitmen Polda Kalbar sudah jelas zero ilegal dan zero tolerance. Dan bukan pekerja lapangan dan pendulang saja yang akan di proses, tetapi pengusaha, penampung dan pemodal yang membeli hasil tambang kita proses juga," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam 14 hari kegiatan operasi Peti kali ini Ditreskrimsus Polda Kalbar dan para kapolres jajaran Polda Kalbar telah berhasil mengamankan 96 lokasi tambang emas tanpa izin di Kalbar, dan memproses sebanyak 230 orang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
"Kegiatan Peti itu sudah mereka dilakukan selama bertahun-tahun dan berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran petugas di lapangan, di mana per hari dapat menghasilkan emas sebanyak lima sampai enam gram untuk masing-masing kelompok dan kemudian dijual kepada pengepul seharga Rp380.000," kata Didi.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan, di antaranya sebanyak 48 mesin dompeng, kemudian 22 alat dulang, 11 cangkul, 89 karpet, empat pipa spiral, 21 drum, dua botol kecil cairan merkuri, 21 mesin pompa air, 26 selang, satu sekop, lima palu, enam mesin diesel, 56 pipa peralon, 37 selang spiral, lumpur emas setengah jeriken, pasir hasil penambangan, dan berbagai peralatan pendukung untuk aktivitas Peti.
Terhadap pelaku diterapkan UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara dengan ancaman pidana maksimal 10 tahun, dan denda Rp10 miliar, kata Kapolda Kalbar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Didukung Danais, Desentralisasi Pengelolaan Sampah di Sleman Terus Dioptimalkan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
Advertisement
Advertisement