Advertisement
Ganasnya Polusi Udara, Tiap Tahun 2,2 Juta Orang Meninggal Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, MANILA- Polusi udara telah menyebabkan kematian jutaan orang setiap tahunnya di wilayah Pasifik Barat.
Sebanyak sepertiga, atau 2,2 juta dari tujuh juta kematian pradini setiap tahun akibat polusi udara, terdapat di Wilayah Pasifik Barat, demikian data baru yang disiarkan pada Rabu (2/5/2018) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Advertisement
Wilayah Pasifik Barat adalah tempat tinggal bagi seperempat penduduk dunia.
Perkiraan baru WHO tersebut memperlihatkan sembilan dari 10 orang di dunia menghirup udara yang mengandung polusi tingkat tinggi dari rumah tangga atau udara di luar rumah.
"Udara yang tercemar menembus ke dalam paru-paru mereka dan sistem jantung mereka," kata WHO di dalam satu pernyataan.
Di antara 2,2 juta kematian yang berkaitan dengan polusi udara di wilayah tersebut pada 2016, kata WHO, 29% karena penyakit jantung, 27% strok, 22% penyakit paru-paru kronis, 14% kanker paru-paru dan 8% radang paru-paru.
"Polusi udara adalah ancaman kesehatan lingkungan hidup yang paling mematikan di wilayah kita, dan itu mempengaruhi manusia di negara yang berpenghasilan menengah dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan di negara yang berpenghasilan tinggi," kata Shin Young-soo, Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat.
Shin mengatakan penanganan polusi udara dan perubahan iklim adalah prioritas utama buat WHO di Wilayah Pasifik Barat, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.
"Tapi itu bukan tantangan yang bisa diselesaikan oleh per orangan atau sektor kesehatan saja. Kita memerlukan tindakan mendesak di seluruh bidang --energi, pertanian, transportasi, perumahan dan lain-lain-- guna menjamin masa depan yang sehat dan lestari," kata Shin.
Polusi udara di lingkungan hidup terutama terbuat dari partikel yang meliputi zat pencemar seperti sulfat, nitrat dan karbon hitam, yang menimbulkan resiko terbesar bagi kesehatan manusia, kata WHO.
"Polusi udara lingkungan hidup mempengaruhi daerah kota dan desa. Sumber utamanya meliputi penggunaan energi yang tidak efisien dalam industri rumah tangga, sektor pertanian dan transportasi, dan pembangkit listrik tenaga batu-bara," katanya.
Di beberapa daerah, WHO menyatakan pasir dan debu gurun, pembakaran sampah dan penggurunan adalah sumber lain bagi polusi udara. Kualitas udara juga dapat dipengaruhi oleh anasir alam seperti faktor geografik, meteorologi dan musim.
Sumber utama polusi udara rumah tangga adalah penggunaan minyak tanah dan bahan bakar padat seperti kayu di kompor yang menimbulkan pencemaran, pembakaran terbuka dan lampu, kata WHO.
WHO mengatakan lebih dari 40% penduduk dunia masih tak memiliki akses ke bahan bakar masak yang bersih dan teknologi di rumah mereka. Perempuan dan anak-anak adalah yang paling beresiko terhadap polusi udara rumah tangga, kata WHO.
"Polusi udara mengancam kita semua, tapi orang yang paling miskin dan paling tersisih memikul beban besar," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Jika kita tidak melakukan tindakan mendesak mengenai polusi udara, kita takkan pernah bisa mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Pengusaha Tembaga yang Meninggal Dibunuh Ternyata Pendiri Boyolali Runners
- Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%
- Status Gunung Ruang Masih Awas, Evakuasi Warga Tagulandang Terus Berlanjut
- Tuntas Subagyo Pinang Jayendra Dewa sebagai Cawabup di Pilkada Sukoharjo 2024
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Gelar Workshop, ANPS Bahas Pentingnya AI Dalam Dunia Pendidikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
- Israel Beri Waktu Hamas Sepekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang
Advertisement
Advertisement