Advertisement
Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Suka Ceramahi Orang soal Dunia dan Akhirat
Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA- Salah satu pelaku peledakan bom bunuh diri di Surabaya diketahui bernama Tri Murtiono. Ia dikenal warga suka menceramahi soal kehidupan.
Pelaku terduga teroris yang meninggal saat meledakan bom di Polrestabes Surabaya Tri Murtiono diketahui suka menceramahi warga di sekitar tempat tinggalnya di Tambak Medokan Ayu Gang, Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Advertisement
"Pagi sebelum kejadian sekitar pukul 06.00 WIB, saya diceramahi pada saat mengantar galon air isi ulang ke rumahnya," kata seorang warga setempat, Kasidah saat ditemui di areal sekitar rumah pelaku, Selasa (15/5/2018).
Menurut dia, pihaknya sudah bertemu dua kali dengan pelaku pada saat mengirim air galon isi ulang ke rumahnya. Kebetulan Kasidah mempunyai toko kelontong yang menjual air galon isi ulang.
"Sudah dua kali saya mengantar air galon isi ulang. Tapi pada saat mengantar saya tidak boleh masuk ke dalam rumahnya. Saya diminta di depan pagar depan rumahnya," ujar pria setengah baya ini.
Saat ditanya diceramahi apa saja, Kasidah mengaku seputar sikap yang harus dilakukan umat manusia di dunia dan akhirat. "Intinya hidup itu pasrahkan kepada Allah SWT," katanya.
Pada saat diceramahi, Kasidah hanya menyimak apa yang diomongkan Tri Murtiono. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena tugasnya hanya mengantar air galon isi ulang pesanannya.
"Saya pamit pulang karena sudah siang dan ada yang harus saya kerjakan lagi," katanya.
Ketua RT 8 Tambak Medokan Ayu, Suwito sebelumnya mengatakan pihaknya tidak menduga tetangganya merupakan pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
"Orangnya biasa-biasa saja. Selama ini tidak ada kecurigaan bahwa mereka sebagai pelaku," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, dalam kesehariannya salah satu pelaku peledakan bom bunuh diri, Tri Murtiono yang bekerja sebagai pembuat teralis dari aluminium kurang berinteraksi dengan warga sekitar.
"Kurang interaksi dengan warga sehingga kesannya tertutup," katanya.
Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), Muhammad Dafa Amin Murdana (anak pertama), Muhamamd Dana Satria Murdana (anak kedua) dan Aisya Azahra Putri (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya Asisya Azahra berhasil diselamatkan petugas kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement