Advertisement
Dekat Perumahan, Limbah Medis RSIS Menggunung
Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO—Di gudang bagian belakang berdekatan dengan perumahan warga, limbah medis Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah menggunung.
Limbah yang diwadahi tas kresek atau tas plastik ini dinilai rentan memicu berbagai penyakit jika tak segera ditangani. Wakil Sekretaris Serikat Pekerja RSIS, Suyamto, yang mengatakan ini terjadi akibat keuangan rumah sakit yang tak memungkinkan membayar pihak ketiga atau pengelola limbah.
Advertisement
Saat kondisi normal, kata dia, limbah ini tidak menumpuk seperti sekarang ini. “Limbah infeksius ini biasanya paling lama satu pekan selalu diambil sehingga tidak menumpuk tidak seperti sekarang ini. Sekarang limbah ini sudah enam bulan lebih tidak diambil sehingga menumpuk seperti ini,” ujar dia, seperti dikutip dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Rabu (6/6/2018).
Menurut dia, penanganan limbah medis seperti bekas alat-alat operasi, jarum infus, alat suntikan dan sebagainya ini tak boleh sembarangan. Karena limbah jenis infeksius ini berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif) dan limbah laboratorium.
Dikhawatirkan jika tak segera ditangani limbah ini dapat menjadi sumber penyakit yang bisa menghinggapi petugas, pasien, pengunjung, maupun masyarakat sekitar. “Pemusnahan sampah atau limbah medis semacam ini tidak boleh sembarangan. Petugas penghancur limbah harus mempunyai kualifikasi khusus,” ungkap Suyamto.
Sementara itu, Direktur Utama RSIS, M. Djufrie, mengakui limbah medis RSIS sudah menumpuk beberapa bulan. Hal itu karena manajemen tak bisa membayar rekanan yang selama ini menjadi partner penanganan limbah. Konsekuensinya kontrak untuk pengambilan limbah diputus.
Hal ini mengakibatkan limbah medis di gudang yang berdekatan dengan permukiman warga dibiarkan menggunung. Djufrie mengaku belum bisa memberi kepastian kapan limbah medis itu bisa ditangani.
“Sebenarnya sejak dua tahun terakhir ini jumlah pasien kami sangat menurun. Tetapi sampai sekarang kami tetap masih mencari penggantinya yang belum ada ini. Kami kira limbah tersebut tidak akan menularkan penyakit,” papar dia.
Terpisah, salah seorang penghuni tempat indekos di dekat gudang penyimpanan limbah medis RSIS, Abdul Latif, 23, tak tahu limbah medis RSIS di seberang jalan indekosnya sudah sekitar enam bulan menumpuk tak dibuang. Terkait itu dia meminta limbah tersebut segera dibersihkan. “Tentu saya khawatir nanti timbul penyakit,” kata dia.
Salah seorang warga setempat, Sodik, 39, juga mengaku tak tahu adanya tumpukan limbah medis di RSIS. Gedung rumah sakit itu dikelilingi pagar tembok tinggi sehingga tidak bagian dalam tak kelihatan dari luar.
Kendati demikian, dia meminta limbah yang menumpuk segera dibereskan. Karena, kata dia, sampah rumah sakit biasanya ada limbah bekas operasi dan limbah-limbah lainnya, berbeda dengan sampah rumah tangga.
Meskipun dia mengaku belum mencium bau menyengat dari limbah itu, tetapi dia tetap khawatir kemungkinan dampak buruknya. “Terus terang kami belum mencium bau menyengat. Tetapi kalau sewaktu-waktu muncul bibit penyakit bagaimana coba? Apalagi jarak pembuangan limbah dengan permukiman kan cukup dekat,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
- Tepergok di Cawas, Pelaku Pencurian Ngaku Pernah Beraksi di Kalikotes Klaten
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement