Advertisement
Kepada Majelis Hakim, Fredrich Yunadi Minta Pembacaan Pledoi Ditunda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Advokat Fredrich Yunadi meminta penundaan pembacaan nota pembelaan (pledoi) kepada majelis hakim karena pledoi yang direncanakan berjumlah 1.200 halaman tersebut belum selesai.
"Penasihat hukum secara resmi sudah membuat surat ke yang mulia karena pledoinya belum selesai jadi mengajukan permohonan supaya ditunda," kata Fredrich di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (8/6/2018).
Advertisement
Fredrich Yunadi dituntut 12 tahun penjara ditambah denda Rp600 juta subsider 6 bulan kurungan karena terbukti merintangi pemeriksaan mantan Ketua DPR Setya Novanto dalam perkara korupsi KTP-elektronik.
"Di sini ada surat resmi tim penasihat hukum saudara yang pada pokoknya menyatakan hari ini tidak bisa mengikuti persidangan karena pledoi sedang dalam penyelesaian akhir dan minta ditunda tanggal 21 atau 22 Juni," kata ketua majelis hakim Saifuddin Zuhri "Kami sudah menyelesaikan 602 halaman dari perkiraan 1.100-1.200 halaman," tambah Fredrich.
"Karena belum siap pembelaannya, baik terdakwa dan penasihat hukum kami bermusyarwah maka pada Jumat, 22 Juni 2018 kami minta untuk dimulai pagi," tambah hakim Saifuddin.
"Izin waktunya pagi yang mulia karena pembelaan cukup panjang, ada dua versi sehingga mohon izin menyita waktu cukup lama karena akan membacakan pembelaan dimana terpaksa panjang lebar karena dalam surat tuntutan kami menemukan pemalsuan-pemalsuan rekayasa yang dilakukan penuntut umum," ungkap Fredrich.
"Sebelum pembacaan 22 Juni 2018 supaya efektif untuk mengusahakan dibuat resumenya yang saudara sebut poin-poin penting sebutkan saja jadi tidak harus semuanya, dibacakan dalam pembelaan saudara," kata hakim Saifuddin.
"Kami lampirkan dengan bukti rekaman yang selama kita sidang untuk membuktikan apa yang ditulis dalam tuntutan JPU itu kalau di rekaman mengatakan tidak tahu ternyata penuntut umum mengatakan tahu, pemalsuan-pemalsuan itu yang kami lampirkan di persidangan," ungkap Fredrich.
"Itu pendapat saudara seperti itu, nanti efektif waktu yang penting-penting perlu disampaikan disampaikan, tapi jangan seluruhnya dibaca," ungkap hakim Saifuddin.
"Mohon jadi catatan ucapan terdakwa saat ini menjadi jaminan tidak ada penundaan pledoi karena kami sudah menyusun tuntutan satu minggu ini, jadi ada jaminan untuk pembacaan pledoi terdakwa dan penasihat hukum," kata jaksa penuntut umum (JPU) Takdir Suhan.
"Menanggapi permintaan JPU, pledoi ini untuk kepentingan saya membela diri tidak mungkin saya tidak memanfaatkan, jadi kehawatiran penuntut umum mengada-ngada," kata Fredrich.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini
- Polisi Meninggal Dunia dengan Luka Tembak, Jenazah Korban Ditemukan di Mobil
- Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker
- Merapat ke Prabowo-Gibran, Surya Paloh Mengaku Belum Dapat Tawaran Kursi Menteri
- Presiden PKS Ahmad Syaikhu Diusulkan Jadi Cagub DKI Jakarta
- Buruan Beli! Harga Tiket MotoGP Diskon 50 Persen
- Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo
Advertisement
Advertisement