Advertisement
Lepaskan Kecanduan Smartphone dalam 21 Hari dengan Kiat-Kiat Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Memiliki ponsel, laptop, dan tablet dan terus-menerus lekat-lekat dengannya sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orang di era digital. Namun sejumlah ahli bersepakat, menjaga jarak dengan gadget bisa menekan sakit mental yang timbul karenanya.
"Ketika orang-orang begitu terhubung ke perangkat mereka sepanjang waktu, mereka sering kehilangan kemampuan mereka untuk sepenuhnya hadir bagi diri mereka sendiri atau bagi orang lain," kata Jeffrey Rossman, direktur manajemen kehidupan Canyon Ranch di Lenox, Massachusetts, AS, seperti dikutip Time.
Advertisement
"Ini secara negatif mempengaruhi kedamaian pikiran dan hubungan kita dengan orang lain."
Dia memahami, sangat sulit bagi kebanyakan orang untuk benar-benar meninggalkan gadget seketika. Rossman membeikan kiat berhenti dari ketergantungan gadget tanpa harus meninggalkannya sama sekali. Saran ini akan membebaskan ketergantungan Anda dengan teknologi informasi tapi tetap menjaga terhubung dengan teman, keluarga, dan sejumlah video lucu yang beredar di internet.
Pekan Pertama
Terapkan zona bebas teknologi. "Teknologi merasuki hari-hari kita lebih dari yang kita perhatikan," kata Rossman. Taktik ini membantu untuk secara sadar memutuskan diri dengan gadget pada saat-saat tertentu.
Ubah kebiasaan bangun tidur. Jangan sentuh ponsel Anda selama 30 menit pertama Anda memulai hari. Cobalah ubah rutinitas pagi dengan menjauhkan Anda dari smartphone begitu bangun tidur. Ini membantu Anda bisa lebih fokus menjalani hari," kata Rossman.
Makan malam tanpa gadget. Nikmati makan malam Anda (atau semua waktu makan) tanpa perangkat digital sehingga Anda dapat makan dengan lebih tenang.
Alokasikan jam malam untuk diri sendiri. Tetapkan batas jam malam untuk perangkap teknologi Anda. "Jika Anda menemukan diri Anda dalam lubang hitam media sosial sebelum Anda tertidur, katakan pada diri Anda bahwa Anda telah berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengecek medsos setelah jam 9 malam," kata Rossman.
Pekan kedua
Putuskan ikatan. "Kami sering berakhir di perangkat kami karena kebiasaan atau kebosanan," ungkap Gary Small, MD, direktur UCLA Longevity Center. Pada pekan kedua ini, ambil pendekatan lebih keras. Bebaskan diri dari gadget, kecuali ketika ada pesan dan email penting.
Matikan push-notification. Sesuaikan pengaturan telepon Anda sehingga Anda hanya disiagakan untuk panggilan dan pesan penting saja. Hindari notifikasi untuk media sosial yang sering membuat Anda merasa kewalahan.
Biasakan diri dengan waktu kosong. Apakah Anda menelusuri Facebook saat Anda mengantre? Mengupdate Twitter sambil menunggu kereta? "Mulai biarkan pikiran Anda kosong selama masa-masa itu daripada kembali ke ponsel Anda," kata Dr. Small.
Perbanyak waktu tanpa gadget. Hibur diri Anda selama satu jam setiap hari tanpa layar (termasuk TV). Baca buku, main game dengan anak-anak Anda, atau mandi.
Pekan Ketiga
Batasi lebih ketat. "Kami tidak sedang menyarankan Anda berhenti total menggunakan perangkat," kata Dr. Small. "Kita hanya perlu memilih untuk apa saja kita menggunakannya."
Setel pengingat offline. Pakailah program untuk memberi peringatan yang mengingatkan Anda setiap 40 menit untuk berjalan-jalan atau mengambil segelas air— “Apa pun yang memungkinkan pikiran Anda mengalami dekompresi sebelum kembali ke layar,” kata Dr. Small.
Blokir diri Anda sendiri menggunakan aplikasi. Unduh program yang memonitor penggunaan telepon Anda. Misalnya, AppDetox (gratis undur di GooglePlay). Hal itu memungkinkan Anda mengatur berapa kali aplikasi dapat dibuka selama periode tertentu, seperti membuat jam kerja.
Gunakan ponsel untuk meningkatkan kebugaran. "Saya dan istri saya menggunakan sebuah aplikasi pemandu meditasi setiap pagi," kata Dr. Small. "Ini adalah pengalaman berbasis teknologi, tetapi itu sesuatu yang bermanfaat bagi otak dan tubuh kita." Penggunaan pintar lainnya? Coba aplikasi penghitung langkah atau ikuti video yoga untuk tidur lebih nyenyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Time
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
- Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
- Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
- Heboh Efek Samping AstraZeneca Sebabkan TTS, Begini Respon Menteri Kesehatan
- Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
Advertisement
Advertisement