Advertisement
Festival Balon Udara di Ponorogo Merawat Tradisi Syawalan sekaligus Kampanye Keselamatan Penerbangan
Advertisement
Harianjogja.com, PONOROGO- Pemerintah Kabupaten Ponorogo serta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan di Lapangan Jepun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menggelar Festival Balon Udara Ponorogo sekaligus sosialisasi keselamatan penerbangan.
Kepala Bidang Angkutan udara dan Kelaikudaraan Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya Nafhan Syahroni dalam pembukaan festival balon di Ponorogo, Kamis (20/6/2018), mengatakan festival tersebut merupakan upaya dalam merawat tradisi syawalan sekaligus kampanye keselamatan penerbangan.
Advertisement
"Di beberapa kota di Pulau Jawa memang menjadikan menerbangkan balon sebagai tadisi Syawalan, namun di balik kegiatan tersebut terdapat potensi bahaya penerbangan," katanya.
Nafhan menyebutkan sudah ada 100 laporan pilot terkait adanya balon terbang yang mencapai jalur penerbangan, baik domestik maupun internasional.
Dia menambahkan ketinggian balon yang diterbangkan bisa mencapai 32.000 kaki atau sama dengan ketinggian jelajah pesawat udara.
Artinya, balon tersebut bisa berpotensi masuk ke dalam mesin pesawat dan merusaknya serta mesin tidak dapat bekerja.
Hal itu tentu sangat membahayakan keselamatan penerbangan dan mengancam nyawa awak kapal serta penumpang.
Karena itu, dalam festival balon udara yang kedua di Ponorogo ini, masyarakat diberikan edukasi dan sosialisasi bahwa boleh menerbangkan asalkan ditambat dengan tali dan tidak lebih dari ketinggian 150 meter dengan ukuran balon tujuh meter x empat meter.
"Balon udara diterbangkan tanpa awak mengganggu aliran listrik sutet, festival balon udara ini memberikan edukasi dan contoh bagaimana menerbangkan balon udara terkontrol tidak lebih dari 150 meter," katanya.
Tata cara penerbangan balon udara ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara pada Kegiatan Budaya.
"Apabila masih ada yang melanggar akan dikenakan pidana maksimal kurungan dua tahun penjara," katanya.
Untuk tahun ini, terdapat 70 peserta yang mengikuti Fastival Balon Udara Ponorogo dan juga dilombakan untuk memperebutkan gelar juara pertama.
Festival Balon Udara juga digelar di sejumlah tempat di Pulau Jawa di mana kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi syawalan atau beberapa hari setelah Idul Fitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Daerah Lain Naik, Dinkes Sleman Klaim Ada Tren Penurunan Kasus DBD
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement