Advertisement
Maskapai Penerbangan Israel Menyerah saat Pria Yahudi Ultra Ortodok Ngotot Tak Mau Duduk Dekat Perempuan
Advertisement
Harianjogja.com, MOSKWA-Maskapai Penerbangan Israel El Al harus merombak tempat duduk penumpangnya setelah empat pria Yahudi ultra-ortodoks menolak duduk bersebelahan dengan perempuan.
Insiden penolakan duduk keempat pria yang terjadi pada pekan lalu itu telah membuat penerbangan El Al dari New York ke Israel tertahan di landasan selama 75 menit.
Advertisement
Jerusalem Post melaporkan semua insiden itu didokumentasikan oleh seorang rapper Israel Khen Rotem, yang bepergian dengan nama alias Sagol 59.
Salah satu pria Yahudi ortodoks itu "sangat taat dan petapa," tulis Rotem dalam posting Facebook Jumat (22/6/2018). "Dia naik ke pesawat dengan mata tertutup rapat, dipimpin temannya-dan tetap seperti itu sepanjang penerbangan."
Keempat penumpang itu tidak hanya menolak duduk di sebelah penumpang wanita, tetapi juga membuat situasi kian tak nyaman karena menolak berbicara dengan salah satu pramugari perempuan. Awak kabin laki-laki dari kru kabin pun harus didatangkan ke pesawat.
"Para kru kabin mencoba memberikan solusi, tapi tidak berhasil. Para pramugari wanita hendak menyediakan tempat khusus bagi orang-orang itu, tapi para pria ultra-Ortodoks itu tidak mau berbicara dengannya [si pramugari], atau bahkan melihat pramugari wanita," tulis Rotem di posting Facebook.
"Jika Anda tidak duduk, Anda bisa turun dari pesawat sekarang," salah satu awak kabin mengancam penumpang pria.
Mengalah
Sikap yang tak membuat nyaman situasi dalam kabin itu berlalu hingga satu jam. Para kru akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meminta penumpang lain berpindah tempat duduk.
Menurut Jerusalem Post, seorang wanita Amerika berusia sekitar 70 tahun dan seorang wanita muda Israel setuju berpindah tempat duduk agar perjalanan bisa berjalan lancar.
Seluruh insiden, yang dilaporkan menunda penerbangan hingga 75 menit, melanggar yurisprudensi putusan Pengadilan Israel yang diketok pada Juni 2017. Pengadilan Israel memenangkan gugatan Renee Rabinowitz, seorang korban Holocaust yang selamat, setelah dia diminta pindah kursi oleh penumpang yahudi ultra-ortodoks yang juga menolak duduk di sebelahnya.
"Dua wanita dari penerbangan pekan lalu itu dapat mengajukan gugatan juga," kata Karen Saar, juru bicara Pusat Aksi Agama Israel. "Wanita diminta pindah, itu ilegal," kata Saar.
"Itu dilakukan setelah El Al, hampir setahun yang lalu, setuju semua karyawan mereka akan dilatih menangani penumpang jenis itu, sehingga hal yang sama tidak akan terjadi lagi terhadap penumpangnya."
Meminta Maaf
Maskapai penerbangan El Al kemudian meminta maaf atas insiden itu, tetapi berpendapat penerbangan itu tidak tertunda selama yang diklaim oleh Rotem di postingan Facebook-nya.
"Penerbangan itu hanya terlambat 18 menit dan tidak seperti yang diklaim di postingan [Facebook] yang diunggah," kata Anat Friedman, juru bicara El Al.
"Perbuatan diskriminasi yang dilakukan oleh penumpang adalah sangat dilarang. Anggota kru El Al melakukan segala yang mereka bisa untuk memberikan layanan terbaik dan sopan untuk bermacam-macam penumpang, dan mencoba untuk membantu mereka. Semua itu demi bisa lepas landas tepat waktu dan membawa penumpang ke tujuan mereka dengan keamanan dan kenyamanan maksimal, "kata perusahaan penerbangan itu dalam sebuah pernyataan.
Jerusalem Post menuliskan, insiden seperti ini cenderung sering terjadi, walau biasanya dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Jerusalem Post, Sputniknews International
Berita Lainnya
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
- Tepergok di Cawas, Pelaku Pencurian Ngaku Pernah Beraksi di Kalikotes Klaten
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement