Advertisement
PILKADA SERENTAK: Pilkada Jateng Akan Diwarnai Hujan Intensitas Ringan
Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP - Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan pada Rabu (27/6/2018) pagi atau saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Hal itu diungkapkan Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.
"Wilayah yang berpotensi terjadi hujan ringan di antaranya Kabupaten Cilacap dan Kebumen, sedangkan Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara diprakirakan berawan," katanya di Cilacap, Selasa (26/6/2018).
Advertisement
Sementara pada Rabu (27/6/2018) siang, kata dia, kondisi cuaca secara umum diprakirakan berawan tetapi pada sore harinya hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Cilacap.
Bahkan, lanjut dia, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan akan terjadi di lima kabupaten tersebut pada Rabu (27/6/2018) malam. "Secara umum intensitas hujan yang berpotensi dalam beberapa hari ke depan adalah ringan hingga sedang, tidak sampai lebat," katanya.
Terkait dengan kondisi gelombang di wilayah perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh memrakirakan tinggi gelombang maksimum berpotensi mencapai lebih dari 4 meter akibat adanya peningkatan kecepatan angin.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Cilacap dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap pada hari Senin (25/6/2018) hingga Selasa (26/6/2018), kecepatan angin berkisar 14-21 knot. "Kecepatan angin di sepanjang pesisir selatan Cilacap diprakirakan bisa lebih dari 21 knot," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan citra satelit cuaca, kondisi tersebut akibat pengaruh pusat tekanan rendah di Samudra Hindia barat daya Sumatra yang saat sekarang mencapai 1.009 milibar dan pusat tekanan tinggi di Australia Selatan yang mencapai 1.033 milibar.
Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan aliran angin cukup kencang di selatan Cilacap hingga selatan Yogyakarta sehingga berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang. "Kami mengimbau kepada seluruh aktivitas pengguna jasa kelautan untuk hati-hati dan waspada terhadap gelombang tinggi, juga kepada wisatawan pantai untuk tidak mandi di laut karena sangat berbahaya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
- Nama Ahok dan Djarot Masuk Bursa Pilkada Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
Advertisement
Grand Triumph 2024 Akan Digelar di Jogja, Diikuti Atlet Panahan Indoor dari 24 Negara
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Patra Niaga JBT Gelar Gladi Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 bersama KLHK dan Pemkab Cilacap
- Nama Ahok dan Djarot Masuk Bursa Pilkada Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan
- Adik Perempuan Kim Jong-un Bantah Isu Ekspor Senjata ke Rusia
- Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 900 Meter
- Gunung Ibu Meletus, Warga di Empat Desa Dievakuasi
- Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!
- Dugaan Korupsi Taspen, KPK Panggil Pimpinan Perusahaan KB Valbury Sekuritas
Advertisement
Advertisement