Advertisement
Kampus Terpapar Radikalisme Sulit Berkembang
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Masalah radikalisme di lingkungan perguruan tinggi kini semakin menjadi perhatian pemerintah.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan, untuk memiliki daya saing di era digitalisasi maka pendidikan harus bersih dari radikalisme, sehingga pelajar Indonesia bisa mengembangkan kemampuan Teknologi Informasi (Information Technology/IT) dengan baik.
Advertisement
Upaya menanggulangi radikalisme di lingkungan kampus, kata Nasir, salah satunya dengan mengumpulkan seluruh rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan koordinator Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia.
"Kemarin saya kumpulkan Rektor PTN dan koordinator PTS dalam rangka menangkal radikalisme di Indonesia. Radikalisme adalah musuh kita bersama," ujarnya di Semarang, Selasa (26/6/2018).
Menurutnya, Indonesia akan sulit berkembang dalam era digitalisasi bila generasi penerus bangsa terpapar radikalisme. "Jadi ini bagaimana membangun IT makin baik dalam rangka daya saing global, maka radikalisme harus kita hilangkan. Kita bersihkan dulu," katanya.
Oleh sebab itu, Nasir menekankan tidak memperbolehkan adanya unsur radikalisasi di lingkungan kampus, baik itu oleh mahasiswa maupun dosen.
Jika terdapat dosen yang terlibat dalam radikalisme, hal itu menjadi wewenang bagi rektor perguruan tinggi tersebut untuk segera menanganinya. Dirinya pun tak segan memberi sanksi bila rektor tak menyelesaikan masalah tersebut.
"Itu ada tanggung jawabnya rektor. Kalau enggak diselesaikan rektornya, nanti rektornya yang akan saya selesaikan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
- Video Viral Kepala Desa Adat di Bali Terjaring OTT saat Peras Investor Rp10 M
- Terjunkan 40 Petugas, DLH Solo Bersihkan Tempat Nobar Timnas sampai Dini Hari
- 50 Caleg Terpilih Ditetapkan, DPC PDIP Klaten Tunggu Arahan DPD soal KomandanTe
- UKSW Halalbihalal dengan Kepsek dan Guru BK, Jaga Silaturahmi & Kolaborasi
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
- Airlangga Bertemu Sekjen Cormann, Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia.
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Advertisement