Advertisement
Bashar Al Assad: "Kami Tak Butuh Dana dari Barat untuk Bangun Kembali Suriah"
Advertisement
Harianjogja.com, MOSKWA-Suriah tidak akan mengizinkan investor dari Barat untuk menginjakkan kaki dalam rekonstruksi dampak perang di negara itu.
"Masuknya investor asing dari Barat dalam progam pembangunan dampak kerusakan konflik, hanya akan dimanfaatkan semata-mata untuk kepentingan ekonomi mereka dan mengambil untung dari negara lain," kata Presiden Suriah Bashar Al Assad kepada media di Rusia. "Kami akan mencari bantuan yang bersahabat."
Advertisement
AS dan sekutu Baratnya telah terlibat aktif dalam perang yang berkepanjangan hingga tujuh tahun di Suriah. Koalisi AS juga menempatkan secara ilegal pasukan di negara itu dan mendukung militan anti-pemerintah seperti Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan kelompok Islamis "moderat".
Perang telah menimbulkan dampak kerusakan miliaran dollar AS di negara itu. Namun Presiden Assad bertekad membangun kembali negaranya tanpa satu sen pun dana dari Barat yang ia nilai "tidak jujur".
“Mereka [Barat] tidak akan menjadi bagian dari rekonstruksi di Suriah. Kami tidak akan mengizinkan mereka menjadi bagian darinya... kami tidak membutuhkan Barat. Barat tidak jujur sama sekali, mereka tidak pernah memberi, mereka hanya mengambil,” kata pemimpin Suriah itu kepada saluran NTV Rusia seperti dikutip Russia Today Rabu (27/6/2018).
Negara itu secara historis dibangun tanpa bantuan eksternal. Presiden Suriah menekankan, menambahkan pinjaman akan diizinkan hanya yang berasal dari "teman." Di sisi lain, investor Eropa, yang telah secara pribadi menghubungi pihak berwenang Suriah mengenai masalah ini, tetap dilarang masuk ke Suriah.
Butuh Pasar
Assad mengatakan Eropa telah main mata di Suriah hanya untuk menyelamatkan kondisi perekonomian mereka sendiri.
“Mereka membutuhkan pasar. Sebagian besar negara-negara Eropa berada dalam situasi yang sangat buruk secara ekonomi sejak 2008. Mereka membutuhkan banyak pasar, Suriah adalah salah satunya, dan kami tidak akan membiarkan mereka menjadi bagian dari pasar ini. Sangat sederhana,” katanya.
Selama wawancara, Assad mengecam kekuatan Barat, yang dia percaya dikendalikan oleh Washington yang culas dan bermain politik kotor.
Hanya Sia-sia
Dia mengatakan pendekatan politik mereka [AS] membutuhkan "cerita palsu," termasuk menuduh penggunaan senjata kimia berulang kali. Padahal Damaskus telah menghancurkan persediaan senjata kimia mereka sejak 2013.
Pemimpin Suriah itu mengatakan bernegosiasi dengan Presiden AS Donald Trump hanyalah hal sia-sia karena Washington selalu membuat semakin buruk keadaan ketika mereka terlibat.
"Masalah dengan para presiden Amerika adalah mereka selalu memaksakan lobi mereka, ke media arus utama, ke perusahaan besar, ke sumber keuangan, minyak, persenjataan, dll," kata Assad.
Dia menggambarkan Presiden Trump sebagai contoh yang sangat gamblang dari pendekatan Amerika dalam berpolitik. Mereka selalu mengatakan apa yang ingin Anda dengar, tetapi faktanya di lapangan justru melakukan hal sebaliknya. "Mereka membuat hal-hal yang buruk menjadi semakin buruk."
"Jadi, berbicara dan berdiskusi dengan Amerika saat ini, hanya buang-buang waktu," kata pemimpin Suriah itu, seraya menambahkan Damaskus siap untuk dialog yang lebih produktif, tetapi tidak mungkin melakukannya dengan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Russia Today
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement