Advertisement
Akun Palsu dan Konten Sampah Bertebaran, Twitter Bekukan 70 Juta Akun
Advertisement
Harianjogja.com, SAN FRANCISCO- Bertebarannya akun palu memaksa otoritas Twitter Inc membekukan ebih dari 70 akun.
Twitter Inc. telah membekukan lebih dari 70 juta akun palsu pada Mei dan Juni dalam penindasan besar-besaran untuk membersihkan "bots and trolls" di platform, demikian laporan Washington Post pada Jumat (6/7/2018).
Advertisement
Dalam slang Internet, troll adalah orang yang menabur ketidak-puasan di Internet dengan membuat kesal orang lain, dengan memposting pesan yang membuat marah, yang ditambah-tambah atau yang keluar dari topik di masyarakat daring - seperti kelompok berita, forum, ruang "chatting", atau blok- dengan tujuan menghasut pembaca agar bereaksi secara emosional.
Sementara itu Bot Internasional, yang juga dikenal sebagai robot jejaring, adalah aplikasi perangkat lunak yang mengoperasikan tugas otomatis di Internet. Secara khusus, bots melakukan tugas yang sederhana dan secara struktural berulang, di tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang akan mungkin buat manusia saja.
Penindasan atas akun yang mencurigakan, yang dilakukan di tengah peningkatan tekanan politik setelah Kongres mengecam Twitter karena kekurangan peraturan mengenai akun palsu yang dikendalikan dari luar negeri yang mungkin mempengaruhi politik dalam negeri AS.
Beberapa sumber di Twittter mengatakan angka pembekuan akun telah lebih dari dua kali lipat sejak Oktober, saat lebih dari satu juta akun dibekukan dalam satu hari selama beberapa bulan belakangan.
Gelombang pembekuan akun oleh jaringan sosial terbesar di dunia tersebut adalah satu dari beberapa kegiatan baru-baru ini oleh Twitter untuk memelihara keamanan platformnya dan menghentikan sampah Internet dan salah-penggunaan akun palsu, demikian laporan Xinhua -yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (7/7/2018) malam.
Memusatkan perhatian pada peningkatan kesehatan percakapan di Twitter berarti "memungkinkan orang memiliki akses ke informasi yang dapat dipercaya, relevan dan berkualitas tinggi di Twitter", kata Del Harvey, Wakil Presiden Trust and Safety of Twitter, di posting blok resmi pada Juni.
Tindakan agresif Twitter terhadap akun yang tak diinginkan mungkin berdampak pada landasan penggunanya karena penurunan jumlah pengguna bulanan diperkirakan terjadi pada kuartal kedua yang berakhir pekan lalu, kata laporan Washington Post.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement