Advertisement
Tim Sepak Bola yang Terjebak di Gua Diselamatkan, Bantuan Datang dari Berbagai Lapisan Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, CHIANG RAI-Tim sepak bola Thailand yang terjebak di Gua yang terdiri dari 12 anak dan remaja bersama seorang pelatihnya sudah berhasil diselamatkan dari dalam gua yang dilanda banjir. Hal itu seperti yang diungkapkan Angkatan Laut Thailand.
Di balik kerja keras para penyelam berpengalaman, petugas medis, dan tim penyelamat lainnya, berbagai kelompok masyarakat Thailand juga turut membantu secara langsung maupun tidak langsung.
Advertisement
Bantuan antara lain mulai dari kelompok pencari burung walet yang mengetahui rute di labirin gua, penduduk setempat yang tidak keberatan sawahnya rusak karena menampung air yang dipompa untuk mengeringkan gua, doa-doa di vihara, sampai ke para ibu yang memasak untuk orang-orang yang membantu usaha penyelamatan.
"Memang masyarakat Thailand dibangun dalam nilai-nilai sosial kerajaan sehingga hal-hal yang begini menjadi community. Thailand kan segala sesuatu berdasarkan community based, berdasarkan partisipasi rakyat semuanya," kata Dodo Sudradjat, Konselor Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, kepada Nuraki Aziz untuk BBC News Indonesia.
"(Pemberian makanan) kan bentuk masyarakat setempat. Itu kan ciri khas masyarakat di Asia Tenggara. Termasuk di Thailand, kalau ada kemalangan-kemalangan, maka masyarakat sekitar akan memberikan apapun, makanan, kepada orang -orang yang terlibat di sekitar," tambah Dodo.
Upaya penyelamatan itu dan berbagai kegiatan di sekitarnya diliput secara meluas oleh berbagai media Thailand maupun dunia.
Media cetak, audio visual, radio, sampai ke media sosial antara lain menampilkan berbagai gambar dan foto serta kisah anak-anak ini sebelum mengalami musibah walau tidak satupun yang memperlihatkan wajah mereka saat keluar dari gua.
Soalnya peliputan sepenuhnya diatur pemerintah dan media dibatasi tidak boleh mendekati mulut gua.
"Sejak kejadian, muka-muka mereka ditampilkan, tetapi muka dalam arti potret mereka. Seluruh media, media cetak menjadikan headline, dari mulai kejadian sampai ke penyelamatan., Tetapi ketika penyelamatan, ketika mulai empat orang pertama ke luar gua, seluruh wartawan disuruh menjauh," kata Dodo.
"Ketika penyelamatan, orang dilarang untuk memfoto wajah. Wartawan disuruh menjauh supaya tidak mengganggu upaya penyelamatan. Saya kira juga ada etika untuk orang tidak memotret korban dalam keadaan apapun."
"Ini untuk tidak mengganggu proses penyelamatan karena mereka langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan," Dodo menjelaskan lebih rinci.
Sampai sejauh ini Indonesia belum memberikan bantuan karena memang belum ada permintaan dari pihak Thailand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement