Advertisement
Ratusan Umat Buddha dari Berbagai Negara Datangi Borobudur
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Ratusan umat Buddha mengikuti kegiatan Indonesia Tripitaka Chanting" (ITC) di pelataran Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sejumlah perwakilan biksu dari luar negeri, antara lain dari Thailand, Srilanka, Laos, dan Kamboja turut serta.
Kegiatan pembacaan kitab suci Tripitaka yang berlangsung pada 20-22 Juli 2018 tersebut dibuka oleh Direktur Urusan Pendidikan Buddha Kementerian Agama RI Supriyadi di Borobudur, Magelang, Jumat (20/7/2018).
Advertisement
ITC yang telah berlangsung empat kali ini diselenggarakan oleh Sangha Theravada Indonesia didukung oleh Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia, Wanita Buddhis Theravada Indonesia, Pemuda Buddis Theravada, dan Athasilani Theravada Indonesia yang tergabung dalam Keluarga Buddhis Theravada Indonesia.
Selain para biksu, kegiatan ITC juga diikuti ratusan calon biksu dan umat Buddha dari seluruh Indonesia.
Direktur Urusan Pendidikan Buddha Kementerian Agama RI Supriyadi dalam sambutannya berharap ITC harus mampu membumikan darma yang mulia sehingga lebih dipahami dan dilaksanakan masyarakat.
Ia mengatakan melihat perkembangan agamna Buddha pada masa Majapahit dan Sriwijaya merupakan tantangan tersendiri bagi umat buddha Indonesia untuk menjadikan agama Buddha Indonesia sebagai sumber pemikiran agama Buddha di dunia, menjadi sumber pembelajaran agama Buddha di seluruh tanah air, dan negara-negara lain harus juga melihat dan belajar agama Buddha di Indonesia.
"Berkenaan dengan penyelenggaraan ITC izinkan saya mengutip sedikit ajaran Buddha apabila seseorang tidak berjuang pada saat dia harus berjuang malah justru masih muda dan kuat, apabila dia menekankan pikiran baik yang timbul dalam batin, apabila dia ragu-ragu dia tidak akan menemukan dalam kebajikan," katanya.
Ia mengatakan dari situ bisa melihat masih banyak umat manusia mengabaikan hal yang sepatutnya dilakukan, dia lebih mengutamakan keberhasilan berbagai cita-cita atas keinginannya.
Menggantungkan cita-cita boleh tetapi lebih baik apabila dia berpikir bagaimana cara melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, kerja keras, rajin, kejujuran dan kasih sayang merupakan cara terbaik untuk meraih kenyamanan dan kedamaian.
"Selama manusia tidak berpikiran serakah kehidupannya nyaman, orang egois akan banyak keliru tidak bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, bahkan memiliki barang ekslusif dan tidak toleran," katanya.
Ia menuturkan manusia dapat berperan membagi proses kehidupan bahkan memuliakan kehidupannya. Penerapan berbagai pemahaman hidup akan memunculkan hidup yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
"Sikap itulah yang membuat setiap orang merasa nyaman dan tidak menimbulkan pertentangan dengan orang lain. Oleh karena itu hendaklah umat Buddha selalu membuat perlindungan bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat bangsa dan negara dengan cara melaksanakan kebenaran darma," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement