Advertisement
Mahfud MD Blak-Blakan, Ada Ancaman Ma'ruf Amin ke Jokowi?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Usai gagal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD akhirnya blak-blakan mengungkap kronologi dirinya dipilih Jokowi sebagai bakal calon wakil presiden, tetapi pada menit-menit terakhir deklarasi, Kamis (9/8/2018) pekan lalu, digantikan oleh Ketua MUI Ma'ruf Amin.
Ia mengatakan, kegagalannya menjadi bakal cawapres Jokowi pada menit-menit terakhir tersebut disebabkan manuver politik yang dilakukan sejumlah petinggi Nahdlatul Ulama, atas perintah Maruf Amin.
Advertisement
Hal tersebut diutarakan Mahfud MD dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu jurnalis kawakan Karni Ilyas, Selasa (14/8/2018) malam.
“1 Agustus 2018, pukul 23.00 WIB, saya diundang Mensesneg Pratikno ke rumahnya. Di sana juga ada Pak Teten Masduki. Saya disuruh bersiap-siap, karena pak presiden sudah mengerucut kepada saya [sebagai bakal cawapres],” tutur Mahfud MD.
Selang sepekan, persisnya Rabu (8/8/2018), Mahfud MD mengakui bertemu Ketua PBNU Said Aqil Siradj. Kala itu, Mahfud MD mengonfirmasi apakah benar Nahdlatul Ulama menyampaikan surat kepada presiden berisi empat nama kader yang diajukan sebagai bakal cawapres.
“Saat itu juga saya bilang tak berkeberatan. Tapi kalau presiden pilih di luar empat orang itu, tidak menolak. Siradj mengatakan, oya, tidak apa-apa itu,” kata Mahfud menirukan percakapannya dengan Said Aqil Siradj.
“Tapi, Rabu sore, pukul 17.00 WIB, keluarlah pernyataan Robikin [Emhas; Ketua PBNU] kepada pers mengancam kalau bukan kader NU [jadi cawapres], akan meninggalkan pemerintah. Yang menyuruhnya [Robikin] itu adalah Kiai Maruf Amin. Bagaimana saya bisa tahu? Muhaimin [Iskandar; Ketua PKB] yang bilang ke saya,” tuturnya.
Mahfud lantas menceritakan pertemuannya dengan Cak Imin setelah Robikin Emhas memberikan pernyataan kepada pers, bahwa NU akan meninggalkan Jokowi kalau bukan kader NU yang menjadi cawapres.
Ia mengatakan, konfirmasi persoalan itu penting dilakukan karena sudah ada pernyataan bahwa Mahfud MD bukan kader NU.
Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar dipertemukan oleh eks Waketum PBNU As’ad Said Ali di sebuah restoran Jalan Taman Empu Sendok, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
”Saat bertemu, kami berpelukan. Muhaimin langsung bilang ‘Pak Mafud, bukan saya yang bilang Mahfud bukan kader NU’. Saya jawab, iya tahu, itu kan anak buah Anda.”
Dalam pertemuan itu juga, Mahfud MD mempertanyakan kepada Cak Imin, kenapa sampai ada pernyataan ancaman NU bakal meninggalkan Jokowi.
”Saya tanya, siapa yang ancam-ancam, Muhaimin bilang itu Kiai Ma'ruf Amin,” tegasnya.
Menurut Cak Imin, kata Mahfud, Rabu (8/8/2018) pukul 11.00 WIB, Presiden Jokowi memanggil Said Aqil Siradj, Muhaimin Iskandar, dan Maruf Amin ke istana.
Sesampainya di istana, Jokowi ternyata meminta saran kepada ketiganya terkait nama cawapres yang cocok.
”Pak Jokowi mempertanyakan siapa cawapres yang cocok itu secara terpisah. Mereka dipanggil satu per satu,” kata Mahfud MD.
Seusai dipanggil ke istana, Maruf Amin, Said Aqil Siradj, dan Muhaimin Iskandar bertemu di kantor PBNU.
”Nah, ketemulah ketiga orang ini di PBNU. Mereka berpikir, kalau presiden bertanya siapa cawapres yang cocok, berarti bukan mereka bertiga calonnya. Mereka marah-marah, Kiai Ma'ruf bilang, ’kita tak bertanggung jawab secara moral atas pemerintah ini kalau bukan kader NU yang bilang’, begitu cerita Cak Imin,” kata Mahfud MD.
Pada saat itu pula, kata Mahfud, ”Kiai Maruf memanggil Robikin masuk. ’Robikin, bilang begitu ke pers [NU akan tinggalkan Jokowi]. Pernyataan Robikin itu sampai didiktekan oleh Kiai Ma'ruf Amin,” tutur Mahfud MD.
Mahfud MD lantas mengungkapkan, persoalan dirinya urung menjadi cawapres sudah diklarifikasi langsung oleh Jokowi.
”Ya saya bilang kepada pak presiden, bukan salah dia. Saya juga tidak kecewa. Jangan sampai pak presiden tidak enak hati kepada saya. Mari kita melangkah maju ke depan. Inilah permainan politik,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Tarif dan Jadwal Keberangkatan Bus Damri Jogja-Bandara YIA, Sabtu 4 Mei 2024
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
Advertisement
Advertisement