Advertisement
Saat Naik Tiang Bendera, Joni Mengaku Sempat Kelelahan di Tengah Jalan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Joni yang memiliki nama lengkap Yohanes Ande Kalla menceritakan aksinya yang memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali tersangkut saat upacara peringatan HUT Ke-73 RI di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rupanya saat peristiwa tersangkutnya tali bendera itu, Joni sedang tak berada di lapangan upacara melainkan sedang di pos kesehatan. Siswa SMP berumur 14 tahun itu mengaku mengalami sakit perut sehingga ia memilih beradw di posko kesehatan.
Advertisement
"Saya sakit perut terus naik ke [pos] kesehatan," kata Joni saat diundang Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018).
Saat di posko kesehatan itu, Joni mendengar Wakil Bupati Belu yang menjadi inspektur upacara meminta siapa saja untuk membetulkan tali yang tersangkut itu. Mendengar pengumuman itu, Joni langsung bangkit, melepaskan sepatunya lalu berlari menuju tiang bendera.
"Terdengar Bapak Wakil Bupati bilang siapa yang bisa naik tiang bendera ini. Saya langsung buka sepatu, langsung naik tiang bendera," cerita Joni.
Saat memanjat, Joni mengaku tidak memikirkan apa-apa, bahkan tak terpikirkan perutnya yang sedang sakit sebelumnya. Dia hanya ingin agar tali yang putus tersebut bisa dibetulkan agar Merah Putih bisa naik ke atas tiang dan berkibar dengan sempurna.
"Enggak pikirkan apa-apa, lari buka sepatu, langsung naik," katanya.
Saat Joni memanjat, ia mengaku diteriaki banyak orang yang memintanya segera turun. Namun, ia mengabaikan teriakan-teriakan itu dan melanjutkan upayanya menuju ke atas. Ia sempat berhenti di tengah tiang yang tingginya mencapai 12 meter itu.
"Naik sampai tengah berhenti tarik nafas, sampai di atas talinya digigit supaya talinya turun biar bisa ngibarin bendera merah putih," tutur Joni.
Mendengar cerita Joni, Menpora Imam Nahrawi mengapresiasinya. Ia menganggap Joni sebagai pahlawan yang berjuang agar Merah Putih tetap berkibar di daerah perbatasan, apalagi berbatasan dengan negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia, yakni Timor Leste.
"Kita bersukur siang ini bertemu pahlawan kita anak muda yang sangat heroik untuk merah putih tentu anugerah Tuhan yang luar biasa," kata Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement