Advertisement
Penyebar Video Penganiayaan Suporter Persija Kini Diburu Polisi
Advertisement
Harianjogja.com, BEKASI- Penyebar video penganiayaan terhadap suporter Persija berujung kematian pada Minggu (23/9/2018) kini diburu polisi.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Indarto mengancam sanksi pidana bagi oknum masyarakat yang terbukti turut memviralkan video kekerasan suporter sepak bola di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu.
Advertisement
"Penyebar hoaks maupun video kekerasan melanggar hukum dan akan ditindak," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol. Indarto di Bekasi, Senin (24/9/2018).
Hal itu diungkapkan Indarto menyikapi maraknya penyebarluasan video kekerasan terhadap korban serta kabar bohong tentang aksi "sweeping" melalui media sosial di kalagan warga di wilayah hukum setempat.
Menurut Indarto, upaya penyebarluasan video tersebut justru akan berimbas pada perbuatan balas dendam dari kubu lawan hingga membuat situasi kamtibmas di wilayahnya terganggu.
Sebelumnya, video yang menampilkan kekerasan berdurasi 14,16 detik itu marak beredar di sejumlah kelompok masyarakat Kota Bekasi via media sosial WhatsApp (WA).
Insiden itu dipicu bentrokan dua kubu suporter sepak bola menjelang pertandingan Liga 1 Musim 2018 antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) The Jak Mania Diky Budy Ramadhan telah membenarkan bahwa salah satu anggotanya meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Kota Bekasi saat ini telah menjadi basis dari berkumpulnya suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung karena letak geografis wilayah yang berada di Jawa Barat dan bertetangga dengan Jakarta.
Kerawanan terhadap bentrokan kedua suporter pun telah disikapi jajarannya melalui upaya preventif pascainsiden tersebut.
"Anggota kami di jalan sedang patroli, khususnya menyasar kantong-kantong suporter," katanya.
Selain pengerahan personel patroli, kata Indarto, pihaknya juga telah menyambangi suporter Jak Mania dan Viking di wilayah hukum setempat untuk berkomitmen tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar hukum dan norma kemasyarakatan.
"Komitmen ini penting dilakukan agar kedua pihak tetap rukun dan tidak terprovokasi oleh kejadian di Bandung," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement