Advertisement
Khamenei Tuduh Negara Boneka AS Serang Parade Militer Iran
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menuding negara Arab Teluk dukungan Amerika Serikat melakukan serangan ke arah parade militer hingga menewaskan 25 orang. Hampir setengah dari jumlah korban tewas itu adalah anggota pasukan khusus Garda Revolusi.
Sebagaimana dikutip dari Reuters (Senin (24/9/2018), Khamenei memerintahkan pasukan keamanan menyeret yang bertanggung jawab atas salah satu serangan terburuk terhadap Garda Revolusi, ke pengadilan. Garda Revolusi adalah pasukan militer terkuat di negara itu dan tunduk pada perintah Khamenei.
Advertisement
Tuduhan Khamenei diperkirakan menimbulkan ketegangan dengan pesaing Iran, Arab Saudi, serta sekutunya di Teluk. Bersama Amerika Serikat, mereka bekerja sama mengucilkan Iran.
"Kejahatan ini adalah kelanjutan rencana negara-negara kawasan yang menjadi boneka Amerika Serikat, dan tujuan mereka adalah untuk merusak keamanan di negara kita tercinta ini," kata Khamenei dalam pernyataan, yang dimuat di lamannya.
Dia tidak menyebut negara kawasan yang dimaksudnya itu. Israel juga merupakan sekutu kunci AS yang menentang Iran. Gerakan oposisi suku Arab Iran, Perlawanan Nasional Ahvaz, yang ingin mendirikan negara terpisah di provinsi Khuzestan yang kaya akan minyak, menyatakan bertanggung jawab atas serangan.
Serangan itu, yang juga melukai setidaknya 70 orang, mengenai sebuah panggung penonton tempat para pejabat Iran berkumpul di kota Ahvaz guna menyaksikan kegiatan tahunan untuk memperingati awal perang Iran dengan Irak, yang berlangsung apda 1980-1988, kata televisi negara.
Iran relatif stabil dibandingkan dengan negara Arab tetangganya, yang masih bergelut menghadapi pergolakan sejak 2011 di Timur Tengah.
Penyerang itu menyembunyikan senjata mereka di dekat jalur parade beberapa hari sebelumnya, kata Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara senior angkatan bersenjata Iran.
Iran pada Sabtu malam memanggil para duta besar Belanda, Denmark dan Inggris terkait penembakan. Iran menuduh mereka menampung kelompok oposisi Iran di negara-negaranya. Beberapa anggota kelompok pemberontak Iran saat ini tinggal di negara-negara Eropa.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Bahram Qasemi mengatakan, Iran meminta pemerintah mereka mengutuk serangan dan memulangkan orang Iran, yang memiliki kaitan dengan penembakan itu untuk disidangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Sleman Siapkan Kalender Event untuk Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Ini Jadwal Bulan Mei 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Terbaru 17 Bandara Internasional di Indonesia
- Dugaan Korupsi Investasi Fiktif di Taspen Capai Rp1 Triliun, KPK Mencekal Sejumlah Pejabat
- Larang Umrah Backpacker, Menteri Haji Saudi Tegaskan Penggunaan Visa Resmi
- Peringatan May Day, Ini Kata-kata Ucapan Hari Buruh 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Gim Free Fire Ada Unsur Kekerasan, Kominfo Minta Pertimbangan KPAI Terkait Wacana Pemblokiran
- Jokowi Sebut Mafia Tanah Sudah Berkurang, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement