Advertisement
Pasar Mekar Muntilan Hangus Terbakar, Pedagang Berharap Pemerintah Segera Membangun Kembali
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Pedagang di Pasar Mekar (Mebel Kayu dan Burung) Muntilan Kabupaten Magelang berharap Pemerintah segera membangun kembali pasar tersebut agar mereka bisa berjualan kembali.
Hal itu diungkapkan sejumlah pedagang, saat mereka membersihkan puing-puing sisa kebakaran di pasar tersebut, Sabtu (13/10/2018). Pasar Mekar terbakar pada Jumat (12/10/2018) malam. Sebanyak 21 kios hangus terbakar, terdiri kios sepeda ontel, pakaian bekas dan warung makan.
Advertisement
Salah satu pedagang, Amarudin, 63, mengungkapkan akibat kebakaran tersebut, ia kehilangan barang dagangan berupa sepeda ontel di tiga kiosnya. "Saya mengalami kerugian Rp100 juta," sebutnya.
Saat kejadian, yakni Jumat malam pukul 20.00 WIB, ia sudah pulang ke rumahnya di Sucen Salam. Mendengar kabar kebakaran itu, ia segera datang ke pasar yang ada di sebelah Terminal Muntilan tersebut. Dibantu sejumlah relawan, ia sempat menyelamatkan beberapa sepeda, namun lebih banyak yang tak terselamatkan dan hangus terbakar.
Hingga Sabtu sore, ia masih berupaya mencari barang yang bisa diselamatkan. Ia berharap Pemerintah segera membersihkan sisa kebakaran tersebut dan membangun kembali tempatnya berdagang itu. "Supaya kami bisa segera berjualan lagi," katanya.
Hal serupa diungkapkan pedagang lain, Sumiatno, 49. Sepanjang Sabtu, ia hanya bisa duduk termenung menatap bekas tempatnya berjualan yang kini menjadi abu dan arang. Ada puluhan sepeda di dua kiosnya, tak ada satupun yang bisa diselamatkan karena kiosnya berada di tengah.
"Sepeda dagangan saya itu jenis alumunium, jadi mudah terbakar. Tak ada yang bisa diselamatkan. Semua hangus," katanya.
Ia pun tak bisa berjualan lagi. Padahal, warga Progowati Mendut Mungkid ini harus menghidupi istri dan dua anaknya. Ia berharap segera dibangunkan tempat berjualan sementara. Selain itu, ia juga berharap dibantu modal dagangan kembali karena dagangannya senilai Rp40 juta tak bersisa.
Pedagang lain, Jarwo mengungkapkan sepanjang hari usai kebakaran, ia belum bisa bertindak apapun karena belum diperbolehkan oleh petugas untuk membersihkan atau mengangkut sisa-sisa kebakaran.
Para pedagang yang kehilangan kios, katanya, tidak memiliki tempat lain untuk berjualan. Mereka juga tidak ingin berjualan di tempat lain, melainkan ingin kembali ke kiosnya semula.
Karenanya, ia berharap Pemerintah segera membangunkan kembali kios-kios tersebut. "Tadi sudah didata para pedagangnya dan kerugian, semoga segera ada kejelasan pembangunan kembali," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Magelang Asfuri Muhsis, saat ditemui di lokasi kebakaran mengungkapkan pihaknya akan segera menyiapkan pasar darurat untuk tempat berdagang sementara. "Untuk pembangunan lagi pasar permanen, nanti akan kami bahas lebih lanjut lagi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Gelar Workshop, ANPS Bahas Pentingnya AI Dalam Dunia Pendidikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
Advertisement
Advertisement