Advertisement
DPR Ingin Pasang Kaca Antipeluru, Jusuf Kalla Menolak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Usulan DPR ingin memasang kaca antipeluru di gedung wakil rakyat tersebut pasca insiden peluru nyasar dinilai berlebihan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pemasangan kaca anti peluru di Gedung DPR sangatlah berlebihan. Pasalnya, harga kaca anti peluru mahal sekali.
Advertisement
Wacana pemasangan kaca anti peluru muncul dari Ketua DPR Bambang Soesatyo setelah dua ruang kerja anggotanya tertembus peluru yang diduga nyasar dari Lapangan Tembak Senayan.
"Wah itu berlebihan. Mahal sekali itu kaca antipeluru," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
JK berujar, di rumahnya hanya ada satu kaca anti peluru yang dipasang. Sedangkan di sisi lainnya kaca tersebut tidak dipasang karena harganya mahal sekali.
Karena itu, sebaiknya, yang harus diperbaiki pengamanannya adalah wilayah Lapangan Tembak Senayannya sendiri.
"Kalau itu ya tingkat keamanan di tempat latihannya diperbaiki," imbuh JK.
JK heran terkait insiden peluru nyasar itu. Sebab, menurut dia, posisi Lapangan Tembak Senayan dengan gedung DPR tidak berhadapan secara langsung. Karenanya ia masih menunggu hasil investigasi Polri.
"Artinya sasarannya harus jelas itu ke mana. Jangan sasarannya ke arah DPR. Kan enggak tahu juga. Itu arahnya kan ke sana, menghadap ke jalan. DPR ada di sini. Bagaimana caranya itu? Ya kan. Masak tiba-tiba menghadap ke sana latihannya. Jadi ya tunggu lah penelitian polisi," terangnya.
Sebelumnya, dua ruangan Anggota DPR, yakni Wenny Warouw dan Bambang Heri Purnama ditembus peluru pada Senin, 15 Oktober 2018, kemarin. Diduga, peluru tersebut berasal lapangan tembak Senayan.
Beruntung peluru yang diduga nyasar itu tidak memakan korban jiwa. Jajaran Polda Metro Jaya sendiri telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berdasarkan hasil olah TKP, peluru tersebut diduga milik anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) berinisial I.
Wenny Warouw, anggota Komisi Hukum DPR yang juga politikus Gerindra, mempertanyakan klaim polisi bahwa peluru yang menembus ruangannya merupakan peluru nyasar dari lapangan tembak Senayan. Polisi, kata Warouw, terlalu cepat mengambil kesimpulan itu.
Setelah insiden itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR untuk mengkaji pemasangan kaca antipeluru di sejumlah ruangan di Gedung DPR. Apalagi, peristiwa peluru nyasar ke gedung DPR sudah tiga kali terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Joko Pinurbo Meninggal, Kemendikbudristek: Penyair Legendaris Tuai Beragam Penghargaan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
- Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
- 1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
- Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
- Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
- Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
Advertisement
Advertisement