Advertisement
Ini Kata yang Jadi Pemicu Haris Simamora Bunuh Satu Keluarga di Bekasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Proses rekonstruksi atau reka ulang kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu mengungkap apa yang menjadi pemicu tewasnya empat orang dalam kasus tersebut.
Kepala Unit I Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan pemicu Haris Simamora nekat menghabisi nyawa keluarga Diperum Nainggolan alias Gaban lantaran kesal karena merasa dilecehkan melalui perkataan yang disampaikan korban.
Advertisement
Diketahui, Gaban sempat berbicang bersama sang istri, Maya Ambarita mengenai Haris yang ingin menginap. Diperum mengatakan pada Maya jika sang kakak, Douglas Nainggolan tak setuju atas kehadiran Haris di rumah tersebut.
"Tersangka HS ngobrol bersama Diperum dan Maya sambil nonton TV di ruang tamu. Saat ngobrol, HS mendengar perkataan tidak enak dari Diperum," kata Malvino saat prarekonstruksi di Polda Metro Jaya, Senin (19/11/2018).
Emosi Haris membuncah seusai Diperum berkata dalam bahasa Batak yang menyebut jika dirinya seperti sampah dan pantas untuk tidur di belakang.
"Diperum bilang ke HS dengan bahasa Batak, kamu tidur ke belakang aja, kayak sampah kamu," tutur Malvino.
Emosi memuncak, akhirnya muncul niatan dari Haris untuk menghabisi nyawa pasangan suami istri tersebut. Pria 23 tahun tersebut lantas mengambil linggis yang berada di dapur tepatnya di kotak perkakas yang berada di bawa wastafel.
Haris akhirnya memukul kepala Diperum dan Maya yang sedang berada di ruang tamu. Tak hanya itu, Haris juga menusuk leher Maya menggunakan ujung linggis dan kembali memukul kepala Diperum. Detik-detik pembunuhan itu juga diperagakan Haris saat prarekonstruksi itu dilaksanakan pihak kepolisian.
Aksi pemukulan pasangan suami istri itu diperagakan tersangka dan peran pengganti pada adegan ke 11 hingga ke 17.
"Adegan ke 11, tersangka HS memukul keras 1 kali kepala bagian atas kepala Diperum. Adegan ke 12, korban terjatuh. Adegan ke 13, Maya sempet terbangun, dan dipukul kepalanya. Adegan ke 14, Maya sadar dan terbangun kemudian kembali dipukul 2 kali pakai linggis di bagian kepalanya," ungkap Malvino.
"Adegan ke 15, kedua korban udah tidak bergerak. Sementara Daperum dipukul lagi dua kali. Adegan ke 16, Daperum ditusuk 3 kali di leher sehingga mengeluarkan darah. Adegan ke 17, tersangka menusuk leher Maya tiga kali," Malvino menandaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Rute Bus Trans Jogja ke Sejumlah Kampus dan Lokasi Wisata, Jangan Salah Pilih
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
- Bangun Kota Cerdas, Pusat Data IKN Dilengkapi Komputasi Performa Tinggi
Advertisement
Advertisement