Advertisement
Perguruan Tinggi yang Keluarkan Ijazah Bodong Akan Langsung Ditutup
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Perguruan tinggi yang ditemukan mengeluarkan ijazah tidak sah atau "bodong" akan langsung ditutup. Hal itu ditegaskan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
"Saya sudah perintahkan pada direktur jenderal pada direktur bahwa [perguruan tinggi] yang bermasalah tentang ada penjualan ijazah palsu tutup saja, tidak usah diberikan izin," kata Nasir, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Advertisement
Nasir menanggapi isu ijazah bodong usai upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar di Auditorium Lantai 2 Gedung D Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
Nasir mengatakan pihaknya tidak akan pernah memberikan toleransi terkait perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah bodong, sehingga sanksi penutupan perguruan tinggi dilakukan. "Ijazah bodong ini hukumnya haram, jangan sampai terjadi, oleh karena itu harus kerja keras," lanjutnya.
"Karena itu [ijazah palsu] akan merusak marwah pendidikan tinggi Indonesia, siapa pun yang melakukan tidak boleh ini," ujarnya. Dia mengatakan pihaknya terus melakukan terobosan untuk menjamin mutu pendidikan di Indonesia.
"Kita dorong bagaimana mutu pendidkan Indonesia makin baik dan makin berkualitas," tuturnya.
Nasir mengatakan isu pengeluaran ijazah bodong yang mencuat belum lama ini dilakukan oleh pemain lama.
"Ternyata itu sejarah lama bermain lagi, ini kan orang lama ini, sudah berhentikan aja, tidak boleh bermain, tapi dia menggunakan nama universitas lain. Dia merubah dari yang sudah kami tutup dia membuat universitas baru, Universitas Pelita Bangsa," tuturnya.
Dia mengatakan memang tidak boleh lengah untuk mengantisipasi tidak ada lagi ijazah bodong yang dikeluarkan. "Kalau ada perguruan tinggi terjadi ijazah palsu di kampus itu, tidak usah dikasih waktu langsung tutup saja," tegasnya.
Nasir menuturkan pihaknya tetap menelusuri orang yang ingin mendirikan yayasan atau perguruan tinggi untuk menjamin izin pendirian perguruan tinggi digunakan dengan tepat.
"Saya telisik orangnya juga, kalau orangnya itu adalah orang yang pernah berbuat jahat, tidak boleh juga, saya tidak akan memberikan rekomendasi (pendirian perguruan tinggi), ini harus orang lain, orang segar betul, jangan orang yang pernah berbuat jahat," ujarnya.
Direktur Jenderal Kelembagaan Kemristekdikti Patdono Suwignjo mengatakan pada 2017, pihaknya menemukan perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah yang tidak sah. Perguruan tinggi itu ada di Pulau Jawa dan luar Jawa.
"Ada di beberapa perguruan tinggi yang kita dapati bahwa itu ijazah-ijazahnya itu ijazah yang tidak sah maka kita minta untuk itu dicabut dan perguruan tingginya kita kasih sanksi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
Advertisement
Polisi Klaim Tak Ada Konvoi Perayaan Kelulusan SMA di Bantul, Kapolres: Terima Kasih Adik-adik Pelajar
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
- BPS Ungkap 7,2 Juta Warga Indonesia Tidak Punya Pekerjaan
- Sidang Eks Menteri Pertanian SYL, KPK Bawa 4 Saksi dari Kementan
- Prabowo Usul Pembentukan Presidential Club, PKS Mendukung Penuh
- Mantan Hakim Agung Didakwa Melakukan TPPU dan Gratifikasi Rp25,9 Miliar
- Sidak ke Bea Cukai Bandara Soetta, Mendag Zulkifli Hasan Temukan WNA Bawa Mesin untuk Dijual
Advertisement
Advertisement