Advertisement
Susu Kental Manis Bukan untuk Pemenuhan Gizi Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ahli kesehatan Reihana menegaskan bahwa susu kental manis bukan sebagai bahan pangan untuk pemenuhan gizi anak.
Reihana yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung itu, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (30/11/2018), mengatakan susu kental manis bukan produk yang baik dan tidak bisa menggantikan susu, karena mempunyai kandungan protein rendah dan lebih banyak gula di dalamnya.
Advertisement
"Jadi tidak boleh menjadi susu pengganti ASI maupun untuk pemenuhan gizi anak,” kata Reihana.
Dia menyatakan susu sendiri merupakan bahan pangan dengan kandungan protein tinggi, tetapi tidak semua produk susu memiliki kandungan yang baik seperti halnya dalam susu kental manis. Jadi, meskipun konsumsi susu di Indonesia masih sangat rendah ketimbang negara lain di Asia Tenggara, namun asupan susu yang diberikan harus tetap diperhatikan jenisnya.
"Rendahnya konsumsi susu memang berkorelasi pada angka prevalensi stunting pada anak. Tapi, tidak semua produk susu memiliki kandungan baik. Susu kental manis misalnya, lebih banyak gula, namun proteinnya rendah dari pada susu murni," katanya.
Reihana menjelaskan susu kental manis bukanlah produk susu bernutrisi dan hanya dibolehkan sebagai pelengkap makanan. Oleh karena itu, menurut dia, perlu sosialisasi yang tepat dan bijak dalam penggunaan susu kental manis untuk meminimalisasi segala bentuk penyakit yang diakibatkan oleh gula, di antaranya kanker.
"Jadi sel kanker suka sekali dengan gula. Susu kental manis kandungan utamanya adalah gula. Makanya kenapa susu kental manis itu harus menjadi perhatian," ujarnya.
Idealnya susu kental manis digunakan hanya untuk topping (lapisan di atas) makanan dan bukan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung Syamsuliani mengatakan saat ini peredaran produk susu di pasaran beraneka ragam termasuk susu kental manis.
Kalau dibedah peraturannya, tegas Syamsuliani, susu kental manis bukanlah produk susu melainkan produk olahan berbahan susu dengan campuran bahan lainnya.
"Maka susu kental manis hanya sebagai pelengkap sajian. Jadi susu kental manis bukan pengganti pemenuhan gizi, apalagi untuk bayi, balita, dan anak anak," katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, saat ini ketentuan label dan iklan susu kental manis pun sudah diatur agar tidak menyesatkan masyarakat.
Syamsuliani menegaskan, dalam label susu kental manis tidak boleh lagi menampilkan gambar anak di bawah usia lima tahun dalam bentuk apapun. Termasuk juga visualisasi gambar yang tidak boleh ada mengkonotasikan produk dengan susu.
"Bahkan gambar sapi sekarang sedang dievaluasi sebagai visualisasi iklan," katanya.
Syamsuliani juga memberikan kiat jika masyarakat ingin membeli susu kental manis yakni dengan cara memeriksa kemasan, label, izin edar, dan waktu kedaluwarsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
Advertisement
Advertisement