Advertisement
Ini yang Dipelajari Jokowi dari Sosok Seorang Gus Dur
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, suhu politik semakin panas. Presiden Joko Widodo menyebutkan tata krama dalam berpolitik harus dikedepankan, sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Hal itu dikemukakan Jokowi seusai menghadiri Konsolidasi Caleg PKB di Balai Sarbini, Senin (17/12/2018). Menurutnya, tata krama dalam berpolitik itu penting untuk menjaga keutuhan bangsa.
Advertisement
"Jangan sampai budaya bangsa yang santun bertata krama itu hilang gara-gara perbedaan pilihan, gara-gara keinginan untuk menang," katanya.
Dalam arah berpolitiknya, Jokowi mengaku cukup banyak nilai-nilai yang ditanamkan oleh Gus Dur dan itu terangkum dalam sikap kebangsaan itu sendiri mulai dari nilai berdemokrasi, kemanusiaan, keagamaan, ketauhidan, dan anti diskriminasi.
""Nilai-nilai dalam berdemokrasi, nilai-nilai dalam kemanusiaan, nilai-nilai dalam keagamaan, dalam ketauhidan, banyak sekali saya kira (yang bisa diteladani) dari Beliau (Gus Dur), nilai-nilai anti-diskriminasi juga," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Konsolidasi Caleg PKB kali ini merupakan rangkaian kegiatan Haul Gus Dur ke-9. Presiden ke-4 RI ini lahir di Jombang, Jawa Timur pada 4 Agustus 1940 dan meninggal pada 30 Desember 2009.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengaku optimistis PKB mampu bertengger pada tiga besar pada pemilihan umum tahun mendatang.
"Saya melihat tadi dan merasakan bahwa energi di acara ini kelihatan. Dan saya tahu kenapa elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa trennya terus naik. Kalau ini dibiarkan terus feeling saya bisa masuk tiga besar," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan dari survei terakhir, skor militansi para caleg PKB cukup tinggi yakni 91%. Angka itu dinilainya sangat besar sehingga dia meyakini PKB akan bekerjakeras untuk memenangkan pasangan calon Presiden Jokowi dan calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden tahun depan.
"Ini menunjukkan bahwa militansi dalam bekerja di masyarakat tercermin dalam angka 91% itu" tambah Jokowi.
Pada kesempatan ini, beberapa tokoh PKB dan menteri kabinet kerja Jokowi tetlihat hadir antara lain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
Sekretaris Jenderal PKB M. Hanif Dhakiri Kader PKB dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putri Sandjojo, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir.
Mengutip informasi dari web resmi PKB, Pada Pemilu tahun 2004-2009, PKB masuk dalam lingkaran lima besar. Dimana peringkat PKB pada waktu itu berada di peringkat ketiga dengan raihan 12.002.885 suara (10,61%) dan mendapat 52 kursi DPR RI.
Sayangnya, pada Pemilu 2009-2014 perolehan suara PKB melorot tajam. Partai anak kandung NU ini hanya meraih 5.146.302 suara (4,95%) dan mendapat 28 kursi DPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
Advertisement
Advertisement