Advertisement
Demokrat Balas Ucapan JK: Jangan Tiru Kader Golkar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Ucapan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang meminta Partai Golkar untuk tidak meniru Demokrat karena berkorupsi meski meneriakan jargon anti korupsi, mendapatkan tanggapan. Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melihat hal sebaliknya.
Ferdinand mengatakan, seharusnya Jusuf Kalla yang meminta Demokrat untuk tidak meniru Golkar. Sebab menurut Ferdinand, justru lebih banyak kader Golkar yang tersandung kasus korupsi ketimbang Partai Demokrat .
Advertisement
"Terbalik, justru pernyataan JK ini terbalik. Dari segi manapun ini terbalik. Mestinya JK mengingatkan Demokrat agar tidak meniru Golkar. Kenapa? Karena Golkar ternyata lebih banyak kadernya yang korup daripada Demokrat," ucap Ferdinand kepada Suara.com, Jumat (21/12/2018).
Melihat rekam jejak korupsi kader partai, Ferdinand menghitungnya dari lamanya partai tersebut berdiri. Ia kemudian membandingkan kalau Golkar lebih banyak koruptor serta aksi korupsinya ketimbang Demokrat.
"Golkar juga jauh lebih tua dari Demokrat, tentu korupsinya lebih banyak. Jadi yang benar itu, Demokrat jangan tiru Golkar apalagi tiru JK," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau Partai Golkar tidak mencontoh Partai Demokrat soal jargon anti korupsi. Hal itu, disampaikan JK lantaran Partai Demokrat sempat membuat jargon anti korupsi namun banyak kadernya yang belakangan ini justru terjerat kasus korupsi.
Menurut JK, Partai Golkar juga pernah mengatakan anti korupsi. Namun ternyata mantan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar yakni Setya Novanto dan Idris Marham juga tersangkut kasus korupsi.
"Ini memang sulit karena kalau kita bicara Golkar anti korupsi, wah (mantan) Ketum dan (mantan) Sekjen ada kendala. Bagaimana caranya kita membenarkan itu. Jadi harus dicari tema yang lain," tutur JK saat berpidato di acara Pertemuan Akhir Tahun Partai Golkar di Hotel Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
- Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius
Advertisement
Ratusan Pelajar SMP Jalani Tes Identifikasi Bakat Cabor Atletik di Stadion Tridadi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jakarta Tetap Ibu Kota Indonesia hingga Ada Penetapan Baru
- PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024
- Pengusaha Sumbangkan Rp27 Miliar untuk Timnas Indonesia
- Dedi Mulyadi Siap Maju di Pilgub Jabar 2024
- PKB Buka Penjaringan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ini Kriterianya
- PKB dan Nasdem Gabung Koalisi Prabowo, Bagaimana Pembagian Jatah Kursi Menteri Prabowo-Gibran?
- Gunung Ruang Naik ke Level Awas, Masyarakat Diimbau Evakuasi
Advertisement
Advertisement