Advertisement
Pascabencana Tsunami Selat Sunda, Warga Pantai Carita Masih Mengungsi di Gunung
Advertisement
Harianjogja.com, PANDEGLANG- Warga Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sejak delapan hari terakhir pascabencana tsunami masih bertahan di pengungsian di kawasan Gunung Durung untuk berlindung dari ancaman gelombang besar.
"Kita lebih baik tinggal di pengungsian dulu, sebelum dinyatakan aman dari ancaman bencana tsunami," kata Ketua RT Kampung Gunung Durung Anda Suhenda, Senin (31/12/2018).
Advertisement
Penduduk Kampung Durung yang lokasi di pesisir Pantai Carita cukup parah terdampak terjangan gelombang tsunami. Saat ini, jumlah warga yang mengungsi di kawasan Gunung Durung sekitar 200 kepala keluarga (KK).
Mereka tinggal di pengungsian Gunung Durung menempati rumah keluarga, masjid dan sekolah.
"Kami siap kembali ke rumah setelah ada kejelasan dan pengumuman yang dikeluarkan pemerintah daerah," katanya.
Menurut dia, masyarakat yang tinggal di pengungsian belum berani kembali ke rumah, karena kondisi Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan letusan dan bencana tsunami itu akibat longsoran dari tubuh Anak Krakatau.
Apabila, aktivitas kegempaan Anak Krakatau sudah kembali normal dan kemungkinan warga kembali ke rumah.
Saat ini, katanya, sebagian warga yang berani melihat rumahnya hanya pada siang hari saja dan mereka tetap tidur di pengungsian.
Dia mengatakan pihaknya mengapresiasi penyaluran logistik baik dari pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta, perguruan tinggi dan berbagai elemen masyarakat.
Bantuan logistik yang disalurkan berupa bahan pokok, mie instan, minuman kemasan, susu, tikar, selimut dan pakaian bekas, cukup lancar, sehingga warga yang tinggal di pengungsian tercukupi kebutuhan makan dan minum. Selain itu juga tersedia dapur umum, termasuk pelayanan kesehatan.
"Kami bersama warga merasa aman dan nyaman juga tidak kekurangan makanan," katanya.
Rani, salah seorang warga yang mengungsi mengaku hingga kini masih trauma karena masih teringat terjangan gelombang besar yang menakutkan.
Menurut dia, terjangan gelombang tsunami sebanyak tiga kali diawali suara gemuruh hingga merobohkan rumah miliknya. Beruntung tsunami itu begitu cepat surut dan tidak ada lagi gelombang susulan.
"Kami tidak membayangkan jika tsunami itu berlangsung 20 menit dan ada ombak susulan dipastikan warga banyak korban jiwa," katanya.
Ia mengaku dirinya dan keluarga cepat berlarian untuk menyelamatkan ke kawasan Gunung Durung yang lokasinya tidak begitu jauh.
Saat ini, kawasan Gunung Durung dinyatakan aman dari gelombang besar karena letaknya perbukitan.
"Kami memperkirakan ketinggian gelombang tsunami itu sekitar 6 meter," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Dorong Sertifikasi Usaha Mikro, KemenkopUKM Memperkuat Sinergi Lintas Sektor
- Rakor Puspom TNI-Polri Bahas Pemakaian Pelat Dinas hingga Bentrok Antar-Anggota
- Dilaporkan Hilang, Warga Tasikmadu Karanganyar Ditemukan dalam Kondisi Linglung
- Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Malam Ini, Wabup Sleman Ajak Masyarakat Nobar Indonesia Vs Irak di Rumah Dinas
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Korupsi Timah Rp217 Triliun: Ribuan Karyawan 5 Smelter Terkena PHK
- Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper
- Tim SAR Temukan Korban Tenggelam Sungai Ciliwung
- Berselingkuh, Seorang Hakim Pengadilan Agama Dipecat Lewat Sidang Etik KY
- Demo Buruh 1 Mei 2024: Massa Padati Patung Kuda, Desak Pencabutan Omnibus Law
- Puan Maharani Ingatkan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Semua Buruh
- Kunker di Lombok, Presiden Jokowi dan Mentan Amran Sarapan dan Gowes Bareng
Advertisement
Advertisement