Advertisement
Pelaku Pengrusakan Makam di Magelang Pernah Dirawat di RSJ
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Kepolisian Resor Magelang Kota masih melakukan pendalaman terhadap motif pelaku melakukan aksi pengrusakan makam yang dilakukan Firman Kurniawan, 24, warga Kampung Karangkidul, Kelurahan Rejowinangun Selatan Magelang Selatan Kota Magelang.
Pelaku sudah ditangkap, Jumat (4/1/2019). Kepala Kepolisian Resor Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan mengungkapkan pihaknya telah melakukan penggeledahan rumah pelaku dan meminta keterangan dari ibu pelaku yang berprofesi pedagang pasar.
Advertisement
Hasilnya diketahui pelaku merupakan lulusan Madrasah Aliyah dan pernah bekerja sebagai security disalah satu lembaga keuangan di Kota Magelang. Berdasar informasi dari tetangganya bahwa pelaku pernah rawat jalan di RSJ dr Soerojo Magelang,” jelas Kristanto, dalam konferensi pers di Mapolresta Magelang, Sabtu (5/1/2019).
Adapun dari keterangan tetangga dan keluarga, pelaku ternyata pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr Soerojo. Hal ini diperkuat data saat aparat mencocokkan dengan data di rumah sakit tersebut.
Dari data yang ada, menurut Kristanto, pelaku memang benar pernah rawat jalan karena mengalami depresi pada April 2017 lalu. Selanjutnya, pelaku harus menjalani pengobatan alternatif selama satu bulan di wilayah Kalibawang Kulonprogo.
“Namun pelaku tidak kerasan selama satu bulan, kemudian kembali di Kota Magelang," jelasnya.
Dari segi kehidupan keluarga, pelaku berasal dari keluarga yang cukup berada, namun orang tuanya berpisah. Ayah pelaku meninggal dunia. Pelaku selama ini tinggal dengan ibu, dan dua kakaknya.
Dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa, menurut Kapolres, juga terlihat dari saat melakukan aksinya, pelaku berjalan kaki ke lokasi.
Meskipun demikian, Kristanto memastikan, pelaku akan tetap dijerat pasal 406 KUHP dan atau pasal 179 KUHP dengan ancaman masing-masing dua tahun delapan bulan dan pada pasal 179 ancaman hukuman satu tahun empat bulan.
Ia menambahkan, proses hukum akan tetap berjalan meski pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaaan. "Masalah batal atau gugurnya, itu kewenangan kejaksaan. Pelaku akan kami lakukan observasi melibatkan RSJ dr Soerojo untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
- Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement