Advertisement
HASIL SURVEI : Mayoritas Pendukung Jokowi Maupun Prabowo Menolak Poligami
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Hasil survei baru-baru ini menunjukkan, para penolak poligami kebanyakan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Meski penolak poligami dari pendukung Prabowo juga menunjukkan angka yang signifikan.
Lembaga Y-Publica merilis hasil survei tentang suara pemilih perempuan di Pemilu 2019. Hasilnya, pendukung pasangan calon Jokowi-Ma'ruf paling banyak menolak poligami ketimbang pendukung Prabowo-Sandiaga.
Advertisement
Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono memaparkan sebanyak 59,3% pendukung petahana menolak poligami. Sedangkan 53,8% pendukung paslon nomor 02 menolak poligami.
"Pendukung Jokowi-Ma'ruf paling banyak menolak poligami ketimbang pendukung Prabowo-Sandi. Kendati demikian, mayoritas pendukung dua kubu capres tidak setuju dengan poligami," ujar Rudi saat jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).
Rudi menuturkan, publik menganggap poligami berdampak negatif bagi perkawinan. Berdasarkan hasil jajak pendapat, sebanyak 35,7% menganggap poligami merugikan perempuan. Sementara 23,5% menyebut terjadi penelantaran anak.
"Ada 19,3 persen menyebut menimbulkan ketidakadilan dalam perkawinan, dan 13,4 persen menyebut memunculkan KDRT," jelasnya.
Rudi mengungkapkan, sebanyak 44,7% responden penolak poligami menghendaki pembatasan secara ketat terhadap praktik tersebut melalui hukum positif, yakni Undang-Undang.
Sementara itu, 26,9% menuntut agar poligami dilarang dengan UU dan menuntut pelakunya dihukum pidana.
"Sementara 19,1 persen responden menghendaki pidana terbatas, yakni hanya kepada pelaku poligami yang melanggar ketentuan UU perkawinan," tandasnya.
Survei Y Publica dilakukan pada 26 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019 dengan mewawancarai 1200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat). Margin error dalam survey ini adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Belakangan, isu mengenai poligami santer dibicarakan oleh publik lantaran sikap politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melarang kader dan calegnya untuk melakukan poligami. Wacana ini mendapatkan respon beragam dari masyarakat, bahkan menimbulkan pro dan kontra dari pelbagai kalangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
Advertisement
PDIP Sleman Buka Penjaringan Calon untuk Pilkada 2024, Ini Kriterianya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ada Potensi 6 Juta Ounce Emas di Tanah Papua yang Belum Terjamah Freeport
- 2.086 Hektare Lahan di IKN Bermasalah, AHY: Kami Komunikasikan dengan DPR
- Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
- Cegah Tawuran, Polisi Bubarkan Pemuda Nongkrong
- Prediksi BMKG: Sejumlah Kota Besar Turun Hujan Hari Ini
- Pusat Riset dan Start Up Dibangun di IKN, Libatkan Stanford University
- Tol Cipularang dan Padaleunyi Dipastikan Aman usai Gempa Garut
Advertisement
Advertisement