Advertisement

Kritik Pidato Prabowo, Hasto Dikatakan Habis Minum Racun Kalajengking

Newswire
Selasa, 15 Januari 2019 - 14:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kritik Pidato Prabowo, Hasto Dikatakan Habis Minum Racun Kalajengking Hasto Kristiyanto - Antara/Muhammad Adimaja

Advertisement

Harianjogj.com,JAKARTA--Pidato kebangsaan yang disampaikan Prabowo Subianto berbuntut panjang. Kini giliran anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Tim Prabowo-Sandiaga Ferdinan Hutahaean yang ikut meradang.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai pidato Prabowo Subianto menihilkan prestasi Indonesia. Ferdinan pun meradang dan berganti menyerang Hasto.

Advertisement

Ferdinan Hutahaean meradang dalam akun Twiiternya, @Ferdinand_Haean, Selasa (15/1/2019). Ferdinan mengklaim Prabowo menghargai prestasi presiden sebelum Jokowi.

"Prestasi Jokowi yang tidak seberapa saja diakui Prabowo. Juga prestasi Megawati. Masa bilang menihilkan? Ini hasto habis makan apa? Habis minum racun kalajengking?" kicau Ferdinan.

Sebelumnya Hasto Kristiyanto menyebut dalam pandangan Prabowo, semua kerja Jokowi sebagai presiden adalah kegagalan. Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu menanggapi pidato kebangsaaan Prabowo Subianto di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (14/1/2019) malam. Menurut Hasto, PDIP tidak kaget dengan isi pidato itu.

"PDI Perjuangan tidak kaget dengan substansi isi pidato visi misi capres-cawapres nomor urut dua. Apa yang disampaikan Pak Prabowo adalah melanggar aturan kampanye dan menihilkan presitasi Indonesia," kata Hasto dalam pernyataan persnya di Jakarta, Senin (14/1/2019).

Hasto menegaskan, prestasi yang dicapai pemerintahan Presiden Jokowi dan nyata dirasakan oleh masyarakat seperti Asian Games, Asian Paragames, pembangunan infrastruktur, membangun Indonesia dari pinggiran, dan pembangunan nilai-nilai kemanusiaan pun, terasa dinihilkan.

"PDI Perjuangan sudah menduga isi pidatonya akan seperti itu. Karena, dalam pandangan Pak Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri," ujarnya.

Hasto juga menilai, visi misi pasangan capres-cawapres nomor urut 02, sarat dengan ilusi dan retorika teleprompter. Karena, menihilkan prestasi Pak Jokowi dan Pak JK, kata dia, hanya akan mengurangi elektoral pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi.

"Penurunan elektoral akan terjadi, tidak hanya di Jawa dan Sulawesi, tapi juga di Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya, yang telah merasakan manfaat dari kebijakan Pak Jokowi-JK. Kami pastikan masyarakat menjadi kurang respek dengan pidato retorika-telepromter tersebut," imbuhnya.

Jika mencermati pidato visi misi Prabowo-Sandi tersebut, menurut Hasto, dari perspektif kemanusiaan, kerakyatan, dan komitmen terhadap apa yang telah dilakukan oleh Prabowo Subianto dan Partai Gerindra, maka skornya 3-0 untuk kemenangan Presiden Jokowi.

"Retorika melawan berbagai bentuk ketidakadilan itulah yang terus mereka mainkan. Namun, PDI Perjuangan meyakini bahwa bicara dengan rakyat adalah bahasa hati, bahasa kepedulian melalui sentuhan kepemimpinan merakyat, bukan sebaliknya," tuturnya.

Hasto menegaskan, Indonesia dibangun dengan niat baik dan pemikiran positif. Strategi model menyerang gaya Prabowo, menurut dia, justru akan menjadi arus balik yang malah mengingatkan masa lalu Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement