Advertisement
Shutdown Masih Berlangsung, Deplu Panggil Pegawai yang Sudah Dirumahkan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pegawai Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) bisa kembali bekerja pekan depan dan bakal menerima upah.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memanggil para pegawainya yang dirumahkan untuk kembali bekerja pekan depan meskipun masa shutdown masih berlangsung.
Advertisement
Langkah ini dilakukan di tengah upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengurangi dampak kebuntuan pendanaan dengan Kongres. Selain dapat kembali bekerja, para pegawai Departemen Luar Negeri (Deplu ) juga dinyatakan akan menerima upah.
“Departemen berharap untuk dapat melanjutkan sebagian besar operasi personil dan mendanai sebagian besar gaji,” jelas pihak Deplu pada Kamis (17/1/2019) dalam surat kepada staf-stafnya, seperti dilansir Bloomberg.
Bagi sebagian besar pekerja, ini artinya mereka dapat kembali bekerja pada 22 Januari.
Pihak Deplu tidak menyampaikan keterangan lebih lanjut mengenai sumber dana untuk mengupah pegawainya, tetapi memperingatkan agar seluruh biro dan posisi mematuhi batasan anggaran yang ketat sehubungan dengan pengeluaran baru untuk kontrak, perjalanan, dan kebutuhan lainnya.
Hingga Kamis (17/1/2019), masa penutupan sebagian layanan pemerintahan Federal AS (partial government shutdown) telah memasuki hari ke-27, rekor terpanjang dalam sejarah Pemerintahan AS.
Tensi yang terlihat meningkat di antara elite politik menunjukkan bahwa shutdown tersebut masih jauh dari kata berakhir.
Senator Bob Menendez, anggota Komite Hubungan Luar Negeri dari Partai Demokrat, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa shutdown pemerintah AS terus menciptakan risiko nyata bagi kebijakan luar negeri AS.
“Meski saya percaya bahwa para profesional diplomasi dan pengembangan kita sangat penting untuk diupah karena telah bekerja untuk negara kita, mencoba untuk menyelenggarakan pemerintahan bersamaan dengan penutupan bukanlah cara untuk memerintah,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Kendati layanan visa dan paspor di luar negeri tetap dibuka, banyak anggota staf kedutaan di seluruh dunia telah dirumahkan, tidak bekerja dan tidak dibayar, bersama dengan ratusan ribu pekerja federal yang terkena dampak shutdown di Amerika.
Dalam beberapa kasus, pekerja yang tidak dibayar telah bergiliran datang ke kantor satu atau dua hari sepekan untuk menjaga operasi tetap berjalan.
Sekitar 26% karyawan Deplu AS di luar negeri dan sekitar 42% yang ditempatkan di AS telah dirumahkan, menurut departemen tersebut. Sebagian besar warga non-AS yang bekerja untuk Deplu AS di luar negeri masih dapat bekerja berkat hukum perburuhan di masing-masing negara mereka yang melarang cuti tanpa dibayar.
Pegawai kedutaan yang terpaksa bekerja tanpa dibayar selama kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Timur Tengah pekan lalu secara terbuka mengeluhkan beban kerja. Beberapa mengatakan mungkin akan terpaksa mengajukan klaim pengangguran atau mencari pekerjaan baru.
Pada saat Presiden Donald Trump bertarung dengan kubu Demokrat di Kongres mengenai pendanaan untuk tembok di perbatasan dengan Meksiko, semakin banyak badan federal yang memanggil pekerja mereka guna membatasi dampak shutdown serta melindungi industri dan inisiatif kebijakan.
Namun, tidak seperti pengumuman yang dikeluarkan Deplu AS, pemerintah telah memerintahkan ribuan karyawan federal yang dirumahkan untuk kembali bekerja tanpa diupah untuk memeriksakan pesawat, mengeluarkan refund pajak, memantau keamanan makanan, atau pun memfasilitasi penjualan hak pengeboran minyak lepas pantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
6 Kalurahan di Pesisir Selatan Kulonprogo Dipasang EWS Tsunami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Tradisi Seba di Kalangan Masyarakat Suku Badui
- Keamanan Wilayah di Jateng Dinilai Kondusif, Investor Terus Berdatangan
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
Advertisement
Advertisement