Advertisement
Janji Prabowo Menaikkan Gaji PNS Kemungkinan akan Bebani APBN
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wacana Calon Presiden Nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk menaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpotensi semakin membebani keuangan negara. Hal tersebut dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Indef Bhima Yudistira.
Menurut Bhima, saat ini alokasi anggaran belanja untuk belanja pegawai sudah terlampau tinggi. Pada 2019 saja porsi belanja pegawai adalah sebesar 23,3% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
Advertisement
Bhima menambahkan, dalam lima tahun terakhir saja tren kenaikan gaji PNS mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Berdasarkan catatannya, selama lima tahun terakhir, kenaikan alokasi anggaran untuk belanja pegawai mencapai 56,5%.
"Pemerintah sebenarnya sudah memberikan alokasi yang cukup besar untuk belanja pegawai di APBN. Porsi belanja pegawai pada APBN 2019 mencapai 23,3% dari total belanja Pemerintah," ujarnya, Jumat (18/1/2019).
Menurut Bhima, dibandingkan belanja lainya pertumbuhan belanja untuk gaji pegawai paling besar pertumbuhannya. Bahkan dibandingkan belanja sosial sekalipun, pertumbuhan belanja pegawai masih relatif lebih besar.
"Jika dibandingkan tren kenaikan belanja sosial hanya naik 4,1 persen diperiode yang sama," ucapnya.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan belanja modal yang merupakan salah satu modal dalam pembangunan infratruktur, juga pertumbuhannya masih relatif lebih kecil. Meskipun secara presentase belanja modal masih lebih tinggi sedikit dibandingkan belanja untuk gaji pegawai.
"Trennya juga naik signifikan sebesar 56,5% dalam lima tahun terakhir mengalahkan belanja modal yang naik 28,5 persen," ucapnya.
Oleh karena itu lanjut Bhima, seharusnya Prabowo bukanya menaikan gaji pegawai karena bisa semakin membebani APBN. Yang perlu dilakukan adalah bagaiman mendorong belanja modal dan juga sosial agar APBN lebih produktif.
"Kalau Presiden terpilih ingin alokasikan lebih ke belanja konsumtif maka kualitas APBN akan turun, enggak mampu dorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilkada Jawa Timur, Golkar Resmi Mengusung Khofifah-Emil Dardak
- Pesawat Jatuh di BSD, Kemenhub: Penjelasan Detail Tunggu Koordinasi
- Singapura Menghadapi Gelombang Baru Covid-19, Kasus Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
- Letusan Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Unik karena Memicu Badai Petir Vulkanik
- Tingkatkan Cadangan Emas hingga Rp80 Triliun, Pengelola Tambang Gosowong Lakukan Efisiensi
Advertisement
Terbaru! Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 20 Mei 2024
Advertisement
Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
- Dalam Sehari, Gunung Semeru Alami 14 Kali Erupsi
- Menpar Soroti Pengerukan Tebing untuk Kepentingan Pariwisata
- Tiba di Bali, Elon Musk Disambut Luhut
- Ada Prospek Usaha, Warga Sekitar IKN Diharapkan Tidak Menjual Lahan
- Amankan Aksi Bela Palestina di Kedubes AS Hari Ini, Polisi Kerahkan 1.648 Personel
- Menkominfo Pastikan Starlink Tetap Bayar Pajak Seperti Operator Lain
Advertisement
Advertisement