Advertisement
Kuasa Hukum HS Tak Tawarkan Perdamaian kepada Agni
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kuasa Hukum HS, Tommy Susanto menyambut baik dengan adanya klausul kesepakatan damai antara HS dan Agni yang disaksikan Rektor UGM, Wakil Rektor Bidang Akademik, Dekan Fisipol UGM, dan Dekan Teknik UGM pada Senin (4/2/2019) kemarin.
“Kemarin itu bersifat mendadak, karena klien saya [HS] datang ke sana [UGM] untuk konseling, tapi tiba-tiba disodorkan nota kesepakatan, bagi saya ini hal yang baik, karena adanya perdamaian,” kata dia kepada Harian Jogja, Selasa (5/2/2019) malam.
Advertisement
Tommy menambahkan pengacara HS tidak pernah mengajukan dan menawarkan kesepakatan damai. “Namun hal tersebut datang dari pihak UGM. Untuk itu, saya juga mengapresiasi apa yang disampaikan oleh UGM mengenai perdamaian ini,” kata dia.
Oleh karena itu, ia berharap agar perkara ini di Polda DIY juga bisa dihentikan karena sesuai dengan Surat Edaran Kapolri No.8/2018 Tentang Penerapan Restorative Justice dalam penyelesaian tindak pidana.
“Apabila memang ada perdamaian dalam perkara itu, maka sebaiknya perkara pidananya, meskipun bukan delik aduan, dapat dihentikan. Nah ini yang kami tunggu respons dari Polda DIY,” ucap dia.
“Saya juga berharap klausul kesepakatan damai itu bisa dijadikan dasar untuk bisa menghentikan perkara ini dengan dengan catatan adanya Surat Edaran Kapolri tersebut,” katanya.
Terkait dengan wisuda HS pada Mei nanti, ia juga berharap agar hal tersebut bisa direalisasikan oleh pihak UGM. “Semoga saja ini bukan janji janji palsu. Karena perkaranya juga sudah selesai,” ujar dia.
Adapun, Ketua Tim Kuasa Hukum Agni, Catur Udihandayani memang belum berkomentar banyak terkait kasus yang berakhir damai namun akan segera memberi tanggapan pada Rabu (6/2/2019), hari ini.
“Untuk menanggapinya [damainya kasus Agni], rencana kami akan konferensi pers hari Rabu ini. Kabar selanjutnya menyusul njih [ya]. Terimakasih atas perhatiannya,” ucap Udi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Rifka Annisa, Suharti pihaknya juga akan memaparkan tanggapannya pada Rabu. Meski begitu dikatakannya pihaknya hingga saat ini terus memberi pendampingan psikologi kepada korban. “Masih kami beri pendampingan psikologi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Naskah Kuno Indonesia Ditetapkan Jadi Memory of the World oleh UNESCO
- Ini Daftar Vaksinasi Wajib bagi Jemaah Calon Haji Sebelum ke Tanah Suci
- Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
Advertisement
Pemkab Bantul Gelar Sayembara Desain Logo HUT ke-193, Hadiah Rp15 Juta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Amerika Akui Banyak Warga Palestina Tewas di Gaza Akibat Bom yang Dipasok ke Israel
- Turki Pukul Israel dengan Embargo Hubungan Perdagangan
- Jokowi Cermati Nama-nama Calon Pansel KPK Sebelum Diumumkan
- Selain Eko Patrio, PAN Mengusulkan Sosok Ini Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
- Korlantas Uji Coba Keamanan Pengiriman Bukti Tilang Melalui Nomor WA
- AS Setop Suplai Senjata ke Israel Setelah Rafah Dibombardir
- Jamaah Haji Harus Waspadai Penyakit ISPA
Advertisement
Advertisement