Advertisement
Penimbun Memodifikasi Truk Hingga Menyuruh Orang Membeli BBM Bersubsidi di SPBU
Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO -- Polres Sukoharjo menetapkan Agus Tenang, 37, warga RT05/RW03 Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, sebagai tersangka kasus penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Aksi penimbunan itu dilakukan di Dukuh Kragilan RT 001/RW 006, Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Modus yang dilakukan dengan memodifikasi sejumlah truk yang bisa menampung BBM.
Polisi juga mengamankan 12.000 liter solar yang akan dijual oleh tersangka ke Kemalang, Klaten. Agus dijerat UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas dengan ancaman hukuman enam tahun dan denda paling tinggi Rp60 miliar.
Advertisement
Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi mengatakan, pihaknya masih mengembangkan penyidikan terkait sindikat penjualan BBM bersubsidi tersebut. Modusnya tersangka menyuruh sejumlah orang membeli solar ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Dari mereka kemudian tersangka mengepul solar tersebut menggunakan truk yang sudah dimodifikasi. Hasil pembelian dari SPBU lantas dikumpulkan dan selanjutnya ditawarkan ke pelaku industri.
"Sekarang kami masih kembangkan industri mana saja yang membeli BBM itu. Karena pembelian BBM untuk industri itu sudah ada aturan sendiri," kata Kapolres saat jumpa pers kepada wartawan di Mapolres Sukoharjo, Kamis (7/2/2019).
Penggerebekan
Pengungkapan kasus penimbunan BBM bersubsidi jenis solar ini bermula dari anggota Polsek Nguter yang melakukan patroli dan mendapatkan informasi dari masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di gudang Dukuh Kragilan RT 001/RW 006, Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter.
Aktivitas mencurigakan tersebut berupa pemindahan BBM. Setelah itu, petugas dengan disaksikan kepala desa setempat melakukan penggerebekan.
Petugas mendapati enam truk yang semuanya telah dimodifikasi agar bisa mengangkut BBM. Petugas juga mendapati 12.000 liter solar yang ditempatkan dalam empat truk tangki di lokasi.
Petugas juga menangkap tujuh orang yang ada di lokasi termasuk Agus Tenang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Agus Tenang mengaku baru satu pekan beroperasi di Sukoharjo dengan menyewa gudang di Kedungwinong tersebut.
Agus mengaku sebelumnya pernah beroperasi di Solo namun berhenti karena harganya tidak sesuai harapan. Agus bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain.
"Truk boks saya modifikasi sendiri di bengkel agar bisa digunakan untuk menampung BBM. Rencananya BBM di gudang mau saya tawarkan ke proyek galian C di Kemalang, Klaten. Tapi belum sempat karena sudah digerebek polisi," kata Agus Tenang.
Agus menuturkan telah menjalankan bisnis penjualan BBM sejak setahun lalu. Biasanya solar tersebut dia jual ke industri-industri di wilayah Soloraya. Agus menjual solar dengan harga Rp5.700 per liter.
Dia mendapat keuntungan Rp400 per liter karena membeli solar dari pengepul Rp5.300 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
- Boston Celtics Kalahkan Cleveland Cavaliers di Semifinal NBA Wilayah Timur
- Penerbangan Carter Umrah Masih Dimungkinkan Dibuka di Bandara Adi Soemarmo Solo
- Pemkot Solo Gelar Nobar Timnas vs Guinea, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jensud
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement