Advertisement

Istana tegaskan Pembangunan Infrastruktur Digenjot Bukan Untuk Pilpres

Rivki Maulana
Sabtu, 09 Februari 2019 - 06:37 WIB
Sunartono
Istana tegaskan Pembangunan Infrastruktur Digenjot Bukan Untuk Pilpres Kendaraan melintas di jalan tol Jombang-Mojokerto (Jomo) Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (21/1/2019). - ANTARA/Syaiful Arif

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menegaskan pembangunan infrastruktur yang terus digenjot sejak 2014 bukan untuk kepentingan mendulang suara dalam pemilihan umum (pemilu). Namun murni untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Kepala KSP, Moeldoko mengatakan pembangunan infrastruktur yang mencakup jalan, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur sosial yang merata di seluruh wilayah tidak akan menguntungkan secara elektabilitas karena konsentrasi penduduk terpusat di Jawa. Sementara itu, dalam empat tahun terakhir, pembangunan infrastruktur digenjot di Sumatra Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Advertisement

"Kalau berorientasi pada voger, maka cukup bangun infrasruktur di Jawa. Tapi masa iya negawarawan berpikir seperti itu?," ujarnya dalam jumpa pers dengan media massa di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Sebagaimana diketahui, realisasi pembangunan infrastruktur terbilang massif. Dalam empat tahun terakhir, panjang jalan nasional yang baru mencapai 3.432 kilometer. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), realisasi tersebut melampaui target sepanjang 2.650 kilometer.

Selain jalan nasional, pembangunan jalan tol dalam periode 2015-2018 mencapai 782 kilometer. Hingga akhir 2019, target jalan tol baru ditargetkan mencapai 1.677  kilometer. Moeldoko menyebut, pemerintah juga membangun jalan perbatasan di Kalimantan dan Trans Papua, wilayah dengan populasi penduduk yang minim.

Di samping jalan, Kementerian PUPR melansir hingga 2018, jumlah bendungan baru yang rampung mencapai 13 bendungan. Sementara itu, jumlah bendungan dalam penyelesaian sebanyak 43 bendungan. Pembangunan bendungan juga dibarengi dengan jaringan irigasi yang telah mencapai 860.015 hektare.

Ia menyatakan, pembangunan infrastruktur telah berdampak luas di beberapa aspek sehinggan mendorong peningkatna kesejahteraaan. "Lebih dari sekadar ekonomi, infrastruktur adalah membangun peradaban," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja

Jogja
| Jum'at, 03 Mei 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement