Advertisement
Dewan Penerbangan Diperlukan Untuk Mengatasi Persoalan Maskapai
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pembentukan kembali Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (Depanri) dinilai bakal menyelesaikan permasalahan dilematis di industri penerbangan dalam negeri. Saat ini, bisnis penerbangan dihadapi keluhan mahalnya tarif tiket pesawat hingga penerapan bagasi berbayar. Di sisi lain maskapai membutuhkan dana untuk keberlangsungan bisnisnya.
Ketua Kompartemen Kebandarudaraan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Satrio Witjaksono mengatakan, Depanri akan berfungsi sebagai wadah yang menyatukan aspirasi setiap pemangku kepentingan (stakeholder) di industri penerbangan. Terlebih, menurutnya, selama ini komunikasi antara stakeholder masih sangat kurang.
Advertisement
"Jika dilihat masih kurangnya komunikasi di antara para stakeholder dan antar ekosistem penerbangan. Tentunya dengan mempercepat komunikasi antara semua pihak itu bisa mengaktifkan kembali Dewan Penerbangan tersebut," ujarnya dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).
Untuk diketahui, Depanri pernah dibentuk pada Oktober 1993. Namun dibubarkan pada Desember 2014 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 176 Tahun 2014.
Senada, Pengamat Penerbangan Chappy Hakim juga menilai perlunya ada dewan penerbangan di tingkat nasional. Menurutnya, hal ini agar sistem transportasi udara di Indonesia wajib diperbaiki, sebab sebagai negara kepulauan, transportasi penerbangan menjadi eksistensi dari keberlangsungan NKRI.
"Kebijakan terbaik adalah harus mulai memikirkan di tingkat nasional ada sebuah dewan penerbangan," katanya.
Menurut Chappy, sistem transportasi udara yang baik diperlukan untuk mendorong pada pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Meski di sisi lain, transportasi udara juga menjadi peluang bisnis yang menarik.
Oleh sebab itu, untuk menjaga ekosistem industri penerbangan tersebut, pemerintah dinilai perlu membentuk kembali Depanri guna jadi wadah penampungan masalah-masalah di industri penerbangan.
"Kita harus menampung terlebih dahulu semua masalah-masalah yang terjadi di semua sektor untuk diinventarisir baru kita bisa kemudian mencari solusi yang benar-benar the best solution," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement