Advertisement
Video yang Diduga Ahmad Dhani Kaitkan NU dengan Naskom Viral, Gus Beny Minta Sejarah Dipelajari Lagi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Video yang memperlihatkan sosok yang diduga Ahmad Dhani berpidato dan menyebut NU ada dalam Nasakom gaya baru viral di medsos beberapa waktu lalu dan sudah diputar ratusan ribu kali sampai Senin (11/2/2019) ini.
Nasakom, akronim dari nasionalisme, agama, dan komunisme adalah jargon yang dipopulerkan Presiden Pertama Indonesia Soekarno puluhan tahun lalu.
Advertisement
Dalam videonya, orang yang diduga Ahmad Dhani berkata, “Jadi, harus tahu benar sejarah bahwa NU dahulu mendukung Nasakom. Banyak anak-anak NU meskipun yang sudah di PBNU enggak paham itu bahwa dahulu yang dukung Nasakom bersama PKI dalam komunisnya itu PKI, itu [kelompok agamanya] NU. Nah, sekarang ini mereka sudah bergabung PDIP, NU, juga komunisnya.”
Dengarkan kotbah @AHMADDHANIPRAST berikut ini, menebar fitnah bahwa @nahdlatululama @PDI_Perjuangan akan mendirikan nasakom dan mengganti Pancasila.
— Cak Hendrick (@cakhendrick) February 7, 2019
sy tdk trima klau dia menghina NU @nu_online@budimandjatmiko @savicali pic.twitter.com/qnSK95cvuD
Ucapan tersebut menyulut perdebatan karena orang yang berpidato tersebut dianggap tak paham sejarah.
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Beny Susanto mengatakan pernyataan tersebut keliru.
“Meskipun sempat kaget bercampur marah atas tuduhannya, hal ini lebih baik dimaafkan. Tuduhan tersebut Laa maaddata fiihaa, bal fitnatun wa siyaasatun qabiihatun, tidak ada arti dan isinya, kecuali hanya fitnah dan politisasi yang kotor,” kata Beny kepada harianjogja.com belum lama ini.
Menurut Beny, jika benar orang tersebut Ahmad Dhani, dia harus membaca dan mempelajari kembali sejarah. “Kami khawatir jika fitnah terhadap NU tersebut berlalu saja akan mendatangkan hal yang semakin buruk baginya. Fokuslah pada persoalan faktual hukum ujaran kebencian yang telah terbukti melalui vonis pengadilan.”
NU, menurut dia, secara historis adalah bagian dari sejarah pendirian NKRI yang sama sekali tidak pernah berkhianat sampai sekarang, berbeda dengan PKI. “Tuduhan Ahmad Dhani mencerminkan informasi dan bacaan yang diterimanya amat sangat keliru dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai politikus muda, Ahmad Dhani harus banyak belajar sejarah. Kami bisa saja melaporkan tuduhan tersebut sebagai fitnah, ujaran kebencian baru yang dilakukan terhadap NU, tetapi tidak perlu dilakukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan berkah bagi seluruh bangsa dan negara Indonesa sehingga hajatan Pemilu 2019 berlangsung dengan aman, dan damai,” kata Beny.
Sementara, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menyebut pernyataan dalam video itu ahistoris dan ilusif karena menarasikan NU akan menjadi pendukung Nasakom baru bila Joko Widodo menang dalam Pilpres 2019. Menurut Robikin, narasi keliru yang disampaikan musikus yang kini menjadi calon anggota DPR RI dari Gerindra itu didasarkan karena NU pada masa Bung Karno berkuasa pernah mendukung Nasakom.
“Perlu dicatat, NU bukan pendukung PKI. Setelah G30S, NU bahkan berada di garda depan menuntut pembubaran PKI,” kata Robikin dalam keterangan tertulis dikutip dari suara.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong
- Bus Rombongan SMK Depok Kecelakaan, Sejumlah Korban Meninggal Dibawa ke RSUD Subang
- 13 Bandara Disiapkan Jadi Embarkasi dan Debarkasi Haji
- Kata Rektor Paramadina Soal Kemungkinan Duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta 2024
- Viral ASI Perah Jadi Bubuk, IDAI Sebut Ada Risiko Kontaminasi
Advertisement
Kulonprogo Gelar Seleksi 4 Formasi Pejabat Tinggi, Jamin Transparan dan Tanpa Pungutan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Viral Pengasuh Terpaksa Rawat Balita Tanpa Gaji Setelah Orang Tua Kabur Bawa Pinjaman
- 13 Bandara Disiapkan Jadi Embarkasi dan Debarkasi Haji
- Ada Peningkatan Aktivitas Kegempaan di Gunung Slamet, Ini Jarak Amannya
- Digadang Jadi Menkeu Kabinet Prabowo Gantikan Sri Mulyani, Ini Respon Chatib Basri
- Jalan Trans Sulawesi Lumpuh Akibat Banjir, Sebanyak 300 Kendaraan Terjebak
- Raffi Ahmad Diisukan Maju Pilgub, Pakar Sebut Itu Fenomena Baru di Pilkada Jateng
- Bus Rombongan SMK Depok Kecelakaan, Sejumlah Korban Meninggal Dibawa ke RSUD Subang
Advertisement
Advertisement