Advertisement
Sering Dicap Preman, Susi Pudjiastuti: Whatever
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Karena ketegasannya memberantas penangkapan ilegal, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengakui kerap dicap preman. Susi pun menanggapi santai.
Susi mengatakan, masih ada orang yang tidak suka terhadap kinerja KKP yang selama ini dikenal garang menegakkan aturan penangkapan ikan dengan jargon yang ikonik yakni "tenggelamkan".
Advertisement
"Memang ada orang tidak suka kalau ada pekerjaan orang bagus. Kadang-kadang bilang enggak suka sama Susi, enggak apa-apa. Saya begini, begitu, agak preman, whatever [terserah]," kata Susi Pudjiastuti dalam diskusi di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Menteri yang dikenal sebagai perokok dan memiliki tato tersebut percaya diri terhadap kinerjanya sudah mencapai prestasi dan diakui dunia.
"Tapi, the job well done [pekerjaan selesai secara baik]. Pak Jokowi menerima komitmen seperti tiu,” jelasnya.
Susi juga keras membantah tudingan KKP erat kaitannya dengan antek asing . "Kalau dibilang antek asing, di perikanan itu omong kosong. Saya tegaskan, tak ada investor asing yang terlibat," katanya.
Susi menambahkan, capaian KKP selama empat tahun sudah menenggelamkan 488 kapal asing sebagai tindakan tegas Indonesia terhadap kedaulatan laut dan perikanan.
Selain itu Produksi Perikanan Tangkap meningkat dari 6.424.114 ton pada 2017 menjadi 6.716.050 ton pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
Soal Pengelolaan Sampah, DPRD Beri Usulan Ini untuk Pemkot Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ramai Parpol Berkoalisi, Pengamat Sebut Oposisi Tetap Diperlukan untuk Awasi Kinerja Pemerintah
- PDIP Kembali Tegaskan untuk Tentukan Sikap Berkoalisi atau Oposisi saat Rakernas 26 Mei
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Hati-Hati! Penawaran Visa Haji Palsu Beredar di Media Sosial
- Pengedar Simpan Sabu di Dalam Helm dan Sasar Sasar Nelayan di Kubu Raya
- Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
Advertisement
Advertisement