Advertisement
Muncul Tagar #JokowiBohongLagi, TKN: Angka Memang Susah Diingat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Selepas Debat Capres II terselenggara, capres petahana Joko Widodo kembali dihujani kritik akibat beberapa kali keliru menyebutkan data, salah satunya lewat tagar #JokowiBohongLagi yang kini menjadi trending topic di Twitter.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong mengakui bahwa risiko data keliru apabila disebutkan lewat lisan memang besar kemungkinannya.
Advertisement
Tetapi dirinya menjamin bahwa data yang telah disebutkan oleh Jokowi, atau diolah oleh TKN Jokowi-Ma'ruf terutama dari tim konten atau materi, merupakan data yang valid dan resmi dari kementerian terkait.
"Yang lebih penting buat kita adalah substansi, kalau data seperti yang disampaikan tadi kan bisa berbeda-beda, tapi substansi yang ingin disampaikan pak Jokowi itu adalah bahwa sudah banyak kemajuan yang dicapai dalam arti pengurangan impor jagung misalnya, begitu," ungkap Usman kepada Bisnis.com, Senin (18/2/2019).
"Apalagi pak Jokowi itu, lihat saja, tidak menggunakan dalam bahasa kasar atau tanda petik, contekan, dia kan mengatakan di luar kepala dia begitu," tambahnya.
Usman menjelaskan bahwa walaupun data yang disebutkan sedikit melenceng, tetapi ketika bicara substansi, pihaknya yakin tidak akan mengungkapkan kebohongan.
"Ibarat tinju itu [substansi data] mungkin nggak sampai KO itu pukulan, tapi menang angka, begitu. Karena kenapa? Pukulannya tetap masuk, cuma nggak bikin KO, jadi tetap substansinya yang ingin disampaikan pak Jokowi adalah ada kemajuan, dalam arti ada pengurangan jumlah impor jagung, maupun beras, misal," jelasnya.
Usman menjelaskan beberapa contoh, di antaranya untuk data impor jagung, angka 180.000 ton memang berbeda jauh dari BPS, tetapi ternyata yang dimaksud Jokowi yaitu jagung untuk pakan ternak dari Kementerian Pertanian.
Kemudian, panjang jalan yang dipermasalahkan warganet, ternyata telah sesuai dengan pengajuan peruntukan Dana Desa soal membangun jalan, bukan membuka jalan.
Selain itu, terkait gugatan Rp18,9 triliun untuk 11 perusahaan perusak lingkungan, nilainya benar dan perusahaan tersebut telah divonis. Walaupun belum ada proses penyitaan atau uang belum bisa diambil, sebab proses kasasi atau banding masih berjalan.
Terakhir, soal tidak adanya kebakaran hutan, Usman menjelaskan yang dimaksud yaitu kebakaran hutan besar yang menyebabkan polusi berat di bawah tahun 2015.
Atas dasar itulah, TKN Jokowi-Ma'ruf mengungkap bahwa pihaknya akan mengusulkan teknis acara di debat berikutnya, agar KPU memperbolehkan memampangkan data di layar.
"Kalau kita bicara saja, memang kadang-kadang kita mungkin salah menyebut. Namanya angka, angka itu kan susah diingat. Makanya dia dipaparkan. Bukan cuma sumbernya, saya bilang pampangin itu data grafiknya, begitu," ungkap Usman.
"Dari pada cuma ngomong doang, mendingan pampangkan. Daripada video [segmen 4 Debat Capres II], setelah video ada pertanyaan lagi. Lebih bagus pempangin data saja, pakai grafik, tinggal diatur teknisnya aja kayak kita presentasi di seminar-seminar," tambahnya.
Usman menilai hal ini akan lebih efektif daripada menyebutkan data, walaupun misalnya telah diucapkan seterang mungkin dengan sumber atau tahun diterbitkannya data tersebut. "Paparkan saja data di situ [layar LED besar] dari kedua belah pihak, misalnya," ungkapnya.
"Bisa itu, malah lebih jelas. Karena data itu, kalau di dunia media, misal televisi, itu kalau data bukan dibacain, tapi dipampangkan dalam grafik, sama dengan koran. Karena nanti kan setelah grafik pasti ada sumber, itu lebih bagus seperti itu," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : b
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement