Advertisement
Berusia 150 Tahun, Dibangun Insinyur Belanda, Jembatan Ini Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Advertisement
Harianjogja.com, KEDIRI--Jembatan Lama di Kota Kediri, Jawa Timur, ditetapkan sebagai cagar budaya mengingat usia jembatan yang melintas di Sungai Brantas itu sudah 150 tahun.
"Hari ini tepat 18 Maret 2019 diresmikan Jembatan Brawijaya dan ditetapkan Jembatan Lama ini menjadi cagar budaya supaya semua bisa melestarikan bersama anak cucu dan melihat bangunan ini yang dibuat pada 150 tahun lalu," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa (18/3/2019).
Advertisement
Ia mengatakan, Jembatan Lama ini secara konstruksi juga ditambahi dengan kayu di bagian tepi jembatan. Kayu yang cukup kering membuat jembatan ini sering terbakar ketika terkena puntung rokok. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk membangun lagi jembatan baru, sekitar 500 meter dari jembatan lama, dengan harapan bisa lebih mengurai kemacetan.
Wali Kota juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu termasuk seluruh masyarakat yang ikut mendukung dibangunya jembatan baru ini. Tujuan pembangunan jembatan baru tersebut agar perekonomian di Kediri bisa tumbuh maksimal serta kemacetan bisa dikendalikan.
"Jembatan baru ini pada prinsipnya untuk mengurai kemacetan di Kediri, supaya perekonomian tumbuh maksimal, kemacetan bisa dikendalikan, jadi tidak terlalu macet. Jembatan lama ini 150 tahun dan ini dijadikan situs budaya, jadi seluruh anak cucu bisa menikmati jembatan kuno," kata dia.
Walaupun ada jembatan baru, Wali Kota menegaskan jembatan lama boleh dimanfaatkan hanya untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Untuk kendaraan roda empat harus lewat jembatan baru.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kediri Sunyata mengatakan jembatan yang lama itu usianya memang sudah cukup lama, yakni 150 tahun dibangun saat masih penjajahan Belanda.
"Dari sekian tahun ada perbaikan, sehingga pemkot merencanakan dan membangun jembatan brawijaya di sebelah utara (jembatan lama)," kata dia.
Ia mengatakan, jembatan baru itu direncanakan dibangun pada 2009 dan mulai dilaksanakan pada 2010. Namun, terjadi kasus hukum sehingga pada 2013 pembangunan jembatan ini dihentikan, hingga akhirnya pemerintah kota mengajukan permohonan untuk melanjutkan kembali pembangunan jembatan dan dikabulkan.
Imam Mubarok, salah seorang budayawan asal Kediri mengungkapkan secara umum di situs cagar budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah masuk sebagai benda cagar budaya sejak 2015. Namun penetapan oleh tim ahli cagar budaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dilakukan pada 12 Maret 2019.
Jembatan Lama ini, kata dia, dibangun oleh seorang insinyur bernama Sytze Westerbaan Muurling. Ia mendapatkan julukan sebagai chief engineer di masanya. Westerbaan menerima pendidikan dasar di sekolah Austria sekaligus menamatkan pendidikan menengah pertama. Ia lalu melanjutkan kuliah di Huther, Groningen jurusan hukum. Namun, ia sakit sehingga berhenti setelah tiga tahun kuliah.
Setelah istirahat, pada 1845 ia lolos dan menempuh pendidikan untuk Royal Academy di Delft. Pada 1859 berhasil meraih gelar insinyur dan atas perintah menteri koloni pada 4 Februari 1860, ia diangkat menjadi direktur pekerjaan umum di Hindia Belanda.
"Semua data terkait dengan pembangunan jembatan lama tersebut bisa diperoleh di buku dari Belanda yang judulnya Nieaw Nederlandsch Biografisch Woordenboek"," kata Barok, sapaan akrabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement