Advertisement
15 SMP Ini Terpaksa Jalani UN Berbasis Kertas, Mengapa?
Advertisement
Harianjogja.com, NUNUKAN--Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara menyatakan masih ada 15 sekolah menengah pertama (SMP) yang berada di pedalaman dan pelosok perbatasan Indonesia dengan Malaysia itu melaksanakan ujian nasional (UN) berbasis kertas.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan, Abdul Azis di Nunukan mengungkapkan pada pelaksanaan UN tahun 2019 masih banyak sekolah tingkat SMP sederajat yang belum mampu melaksanakan dengan berbasis komputer.
Advertisement
Hal itu disebabkan oleh kendala akses jaringan telekomunikasi, listrik dan sarana prasarana yang dimiliki sekolah bersangkutan. Ke-15 sekolah tersebut berada di wilayah pelosok dan pedalaman Kabupaten Nunukan.
"Ke-15 SMP yang masih UN berbasis kertas ini karena berada di wilayah pelosok, terpencil yang belum ada listrik, belum punya komputer dan jaringan telekomunikasi," ujar Abdul Azis Rabu (20/3/2019).
Kemudian, kendala lain yang ditemukan sehingga belum bisa dilakukan UNBK adalah ketidakmampuan siswanya terhadap perkemangan teknologi. "Siswa siswinya juga belum paham soal teknologi jadi memang masih berat untuk dipaksakan ujian nasional dengan menggunakan komputer," katanya.
Namun SMP dan sederajat yang akan melaksanakan UN berbasis komputer di Kabupaten Nunukan sebanyak 37 sekolah atau mengalami kenaikan dua sekolah dari sebelumnya baru 35 sekolah pada tahun 2018.
Abdul Azis menjelaskan, pelaksaan UN tahun ini serentak seluruh Indonesia digelar selama tiga hari yakni 22-24 April 2019. Jumlah siswa siswi yang terdaftar sebagai peserta sebanyak 3.020 orang terdiri 1.545 laki-laki dan 1.475 perempuan.
Sedangkan pelaksanaan UN tingkat SD sederajat diikuti 3.675 orang dimana masih menggunakan kertas. Kemudian soal ujiannya dibuat oleh tim lokal sebanyak 80% dan 20% dibuat secara nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
- Bangun Kota Cerdas, Pusat Data IKN Dilengkapi Komputasi Performa Tinggi
- Dampak Korupsi Timah Rp217 Triliun: Ribuan Karyawan 5 Smelter Terkena PHK
Advertisement
Advertisement