Advertisement
2 Bulan, RSUD Timika Tangani 40 Pasien DBD
Advertisement
Harianjogja.com, TIMIKA--Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua selama Januari hingga pekan ketiga Maret 2019 telah menangani 40 orang pasien penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Direktur RSUD Mimika, Evelyn Pasaribu memprediksi peningkatan kasus DBD di wilayah Timika pada 2019 merupakan siklus lima tahunan sebagaimana terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Advertisement
"Ini mungkin siklus lima tahunan, karena kasus DBD yang meningkat bukan hanya di Mimika tetapi di hampir semua daerah," katanya, Kamis (21/3/2019).
Dari 40 pasien kasus DBD yang ditangani RSUD Mimika, katanya, terdapat satu pasien yang akhirnya tidak tertolong dan meninggal dunia.
"Pada Januari 2019, ada satu pasien yang meninggal dunia. Dia datang sudah dalam kondisi yang parah. Pasien tersebut merupakan orang dewasa, rujukan dari salah satu fasilitas layanan kesehatan di Timika," kata Evelyn.
RSUD Mimika, katanya, siap melayani pengobatan pasien kasus dbd, terutama obat-obatan dan fasilitas pemeriksaan kasusdbd. Evelyn meminta masyarakat lebih peka terhadap perkembangan kesehatan putra-putri mereka sehingga jika menunjukkan gejala demam tinggi dan tidak menurun meski telah diberikan obat penurun panas.
"Pada kasus DBD, fase kritis itu pada hari ke empat. Pasien harus cepat mendapat penanganan," katanya.
Peningkatan kasusdbd di Timika dalam kurun waktu tiga bulan terakhir juga dipicu oleh kondisi sanitasi lingkungan yang mendukung pertumbuhan jentik nyamuk aedes aegypti, nyamuk penular virus dengue.
"Kita semua tahu di Timika ada begitu banyak tempat genangan air. Sampah plastik dan botol bekas ada di mana-mana. Ini membutuhkan kesadaran bersama seluruh komponen masyarakat untuk membersihkan lingkungan agar bebas dari nyamuk," ujarnya.
Sesuai data Dinas Kesehatan(Dinkes) Mimika, selama periode 24 Desember hingga Maret ini sudah 81 warga setempat terjangkit DBD.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Mimika, Obet Tekege mengatakan kasus terbanyak di wilayah Kelurahan Pasar Sentral Timika Distrik Mimika Baru dengan jumlah 32 penderita.
Saat ini, katanya, persediaan peralatan untuk pengasapan dan bubuk abate di Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Mimika mulai menipis. Beberapa waktu lalu Dinkes Mimika telah menyurati Dinkes Provinsi Papua untuk membantu persediaan peralatan pengasapan dan bubuk abate, namun hingga kini belum juga dikirim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Rute Bus Trans Jogja ke Sejumlah Kampus dan Lokasi Wisata, Jangan Salah Pilih
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
Advertisement
Advertisement