Advertisement
Operator Seluler Enggan Perkuat Perangkat di Jalur MRT karena Harga Sewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sejumlah operator seluler masih mempertimbangkan memasang perangkat di jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
Alasannya, terjadi gap antara harga sewa perangkat pasif yang diminta oleh operator seluler dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Tbk. sebagai mitra strategis penyedia konektivitias seluler dan jaringan internet nirkabel/wifi di kawasan operasional MRT fase I.
Advertisement
Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Ririek Adriansyah mengatakan penyebab operator seluler enggan memasang perangkat di jalur MRT saat ini dikarenakan adanya gap harga yang diminta oleh operator dengan Tower Bersama.
“Dari sisi operator seluler MRT ini tidak atau sedikit menambah trafik baru untuk voice dan data, karena pada dasarnya hanya menambahkan trafik yang ada dari jalur lain ke jalur MRT,” kata Ririek kepada Bisnis, Minggu (24/3/2019).
Adapun dari sisi Tower Bersama, kata Ririek, besar tariff yang ditetapkan disesuaikan dengan jumlah investasi yang disalurkan Tower Bersama ke MRT. Disamping itu, lanjutnya, Tower Bersama juga memiliki kewajiban pembayaran sharing ke pihak PT MRT Jakarta.
Ririek menuturkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, ATSI terus membangun diskusi dengan para pemanku kepentingan, agar permasalahan gap harga dapat diatasi.
“Kami terus diskusikan untuk mencari solusinya bagi semua pihak,” kata Ririek.
Terdengar kabar bahwa harga sewa per operator per tahun, untuk 600 Mbps di 6 Stasiun MRT pada tahun pertama s/d kedua mencapai Rp3,5 s/d Rp4 miliar. Sedangkan operator seluler ingin harga sewa dikisaran Rp1 miliar.
Saat dikonfirmasi angka ini, Ririek mengaku tidak tahu secara detil angka yang diinginkan operator seluler dan Tower Bersama.
Ririek yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mengutarakan, meski saat ini Telkomsel telah memasang perangkat di jalur MRT, namun Telkomsel tetap akan mencoba berdiskusi dengan Tower Bersama mengenai harga sewa perangkat pasif di kawasan operasional MRT fase I.
“Saya tidak hapal angkanya, kami (Telkomsel) juga sedang dalam proses diskusi dengan Tower Bersama,” kata Ririek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Isu Pulau Tagulandang akan Tenggelam akibat Erupsi Gunung Ruang Tidak Benar
- Timnas U-23 Gagal Juara 3, Suporter Garuda di Qatar: Kami akan Selalu Nonton!
- Mengenal Pembekuan Darah yang Disebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Layanan Finansial bagi PMI di Korsel
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
- Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Advertisement