Advertisement
Boeing Sedang Krisis Besar, Qatar Airways Beri Dukungan
Advertisement
Harianjogja.com, MUSCAT-- CEO Qatar Airways, Akbar al-Baker menyatakan dukungannya terhadap Boeing, Senin (25/3/2019). Maskapai penerbangan ini memberikan dukungan di tengah pembuat pesawat asal Amerika Serikat itu menghadapi krisis terbesar dalam beberapa tahun setelah dua kecelakaan mematikanpada jet 737 MAX andalannya.
Regulator melarang terbang pesawat Boeing 737 MAX di seluruh dunia setelah kecelakaan Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang di pesawat bulan ini, sehingga menyebabkan saham Boeing jatuh 14 persen.
Advertisement
"Sejauh yang saya perhatikan, saya percaya penuh pada Boeing dan kemampuan mereka untuk mengatasi berbagai masalah teknis," kata Akbar al-Baker kepada wartawan di Muscat, Senin.
Qatar Airways merupakan salah satu maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah yang menjadi pelanggan utama Boeing. Perusahaan penerbangan itu telah memesan 20 jet MAX dan berkomitmen untuk membeli 40 pesawat lagi. Qatar Airways telah menerima pengiriman lima pesawat, menurut situs web Boeing, seperti dikutip dari Reuters.
Kendati demikian, menurut al Baker, maskapai itu akan menunda pengiriman satu MAX jet tunggal pada April sampai penyebab kecelakaan itu diketahui.
"Saya yakin bahwa pesawat itu akan segera kembali ke langit dan Boeing akan sampai ke dasar apa yang terjadi dan jika ada kesalahan teknis, mereka akan menemukan perbaikan untuk itu," ujarnya.
Sejauh itu, perhatian difokuskan pada sistem anti-stall, yang dikenal sebagai MCAS, dan sensor yang mengaktifkannya. MCAS mendorong hidung pesawat ke bawah jika dipercaya pesawat itu naik pada sudut yang terlalu curam.
Al Baker juga menyatakan Qatar Airways akan hadir pada briefing yang diselenggarakan Boeing minggu ini terkait pembaruan software dan pelatihan untuk MAX.
Boeing MAX adalah pemutakhiran pesawat terlaris Boeing 737 dan baru mulai beroperasi pada 2017. Boeing telah mencatat pesanan MAX senilai lebih dari 500 miliar dolar AS.
Al-Baker percaya pelarangan terbang Boeing 737 MAX di seluruh dunia didorong oleh persepsi publik. Penumpang di seluruh dunia mendesak maskapai untuk mengubah penerbangan atau pengembalian uang mereka guna menghindari penerbangan dengan MAX setelah kecelakaan Ethiopian Airlines.
"Regulator harus bertindak untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat, bahwa regulator menjaga kepentingan masyarakat," kata al-Baker.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Start dari PLN Wates, Kosmik Jogja Touring Motor Listrik Ke Pangandaran
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
Advertisement
Advertisement