Advertisement
Ketidakpastian Global Meningkat, Pemerintah Lebih Hati-hati
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan pemerintah kini lebih berhati-hati dalam merumuskan bauran kebijakan yang dihasilkan seiring dengan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono pada sambutannya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (10/4/2019).
Advertisement
"Ketidakpastian ekonomi global yang makin dalam, menuntut pemerintah untuk berhati-hati dalam merumuskan bauran kebijakan yang tepat," ujarnya.
Susiwijono menerangkan bahwa kondisi ketidakpastian ekonomi global yang makin dalam tersebut dapat dilihat dari sejumlah indikator di antaranya seperti dikutip dari beberapa lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan IMF, yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019.
World Bank menurunkan dari 3,0% menjadi 2,9% sedangkan IMF menurunkan proyeksinya dari 3,7% menjadi 3,5%, kemudian 3,3%.
Lalu pada Maret 2019, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,6% menjadi 3,3%. Perlambatan ekonomi juga diprediksi terjadi di kawasan Asean-5 pada 2019, dari 5,2% menjadi 5,1%.
“Penyebab perlambatan tersebut diantaranya berasal dari perang dagang AS – China yang masih berlanjut, normalisasi suku bunga, isu Brexit, fluktuasi harga komoditas, dan lain-lain,” ujarnya.
Pada 2018, ujar Susiwijono, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17% yoy. Dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 5,03% ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang terus meningkat.
“Pertumbuhan ekonomi tersebut diiringi kualitas yang semakin membaik sebagaimana tecermin dari inflasi yang rendah, menurunnya tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan Rasio Gini [derajat ketidakmerataan distribusi penduduk],” ucapnya.
Keberhasilan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari kebijakan pemerintah. Paket-paket kebijakan pemerintah berupa pembangunan infrastruktur, memperkuat daya saing, memperkuat kawasan ekonomi, membangun kawasan pariwisata di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung kebijakan pemerataan ekonomi.
“Belajar dari negara-negara yang berhasil keluar dari middle income trap, kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan adalah memperkuat daya saing dengan mendorong ekspor dan investasi,” kata Sesmenko.
Sementara dalam jangka pendek, lanjutnya, pemerintah menitikberatkan pada perbaikan iklim usaha melalui Online Single Submission (OSS), fasilitas insentif perpajakan, pengembangan program vokasi, dan pengembangan pariwisata.
Selain itu, tuturnya, ada kebijakan peningkatan ekspor yang dilakukan melalui pemilihan komoditas ekspor unggulan, mengurangi biaya dan simplifikasi prosedural ekspor, serta diplomasi ekonomi dan peningkatan akses pasar.
Untuk jangka menengah-panjang, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Ivar Jenner Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Irak, Tiket Olimpiade di Depan Mata
- Demo May Day Ricuh hingga Mahasiswa Luka-luka, Ini Kata Kapolrestabes Semarang
- Justin Hubner Kapten, Kelly Sroyer Starter, Sananta di Bangku Cadangan
- Laga Masih 1 Jam Lagi, Stadion Abdullah bin Khalifah Disesaki Suporter Garuda
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
Advertisement
Advertisement