Advertisement
Jaksa KPK Fokus Tangani Dakwaan Kepala KPP Pratama Ambon Nonaktif
Advertisement
Harianjogja.com, AMBON--Tim jaksa penuntut umum(JPU) KPK mengaku masif fokus terhadap dakwaan Kepala KPP Pratama Ambon nonaktif, La Masikamba sehingga belum bisa memastikan apakah ada calon terangka baru dalam perkara dugaan suap pajak dari para wajib pajak di kota Ambon.
"Untuk La Masikamba kami anggap bahwa sebagai kepala pajak pasti mengetahui bagaimana kondisi, masalah, dan komuniksasi sudah bisa disimpulkan jadi nanti dimasukan dalam tuntutan," kata JPU KPK, Takdir Suhan di Ambon, Jumat (14/2/2019).
Advertisement
Soal calon tersangka baru, untuk saat ini mereka masih fokus pada dua dakwaan atas terdakwa kemudian dianalisa dalam tuntutan, dan mengingat belum sampai diputuskan oleh majelis hakim, maka azas praduga tidak bersalah untuk La Masikamba masih melekat.
Menurut dia, apabila dalam tuntutan jaksa yang berlanjut dengan putusan majelis hakim yang sependapat maka akan dilihat nanti analisanya bagaimana sehingga harus ditunggu analisanya sampai tanggal penuntutan.
"Fakta sidang, alat bukti komunikasi, dan data paling up date adalah LHKPN bagi jaksa sudah dimaksimalkan pembuktiannya dalam meyakinkan majelis hakim dan kami sudah maksimal mengingatkan terdakwa untuk kooperatif," ujarnya.
Meski pun terdakwa berbelit-belit, tetapi tidak masalah bagi jaksa dan mereka sudah yakin dengan semua alat bukti yang majelis hakim pun aktif untuk menggali fakta sidang.
"Jadi kita tunggu nanti pada saat penuntutan dan keputusan majelis hakim," tegas Takdir.
Semua WP ada di Ambon, apakah masuk dalam 13 WP atau tidak tetapi utamanya mereka berada di Ambon, kemudian untuk penemuan masalah seperti Anthoni Liando merupakan temuan pusat dan di level provinsi apabila ada dugaan WP melakukan pelaporan SPT maka itu haknya dia.
Intinya semua WP yang terdakwa minta pinjaman berada di Ambon dan yang kasih tunai, jaksa sudah mencoba mengingatkan, tetapi dengan data yang dimiliki ada yang Rp10 juta sesuai slip-slip setoran bank yang ada nominalnya di atas Rp10 juta sampai Rp50 juta.
"Jadi nilai itu sesuai dengan bukti slip setoran ke bank yang nominalnya puluhan sampai ratusan juta, walau pun sebagian terdakwa masih menutupi," kata Takdir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
- Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius
Advertisement
Ratusan Pelajar SMP Jalani Tes Identifikasi Bakat Cabor Atletik di Stadion Tridadi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jakarta Tetap Ibu Kota Indonesia hingga Ada Penetapan Baru
- PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024
- Pengusaha Sumbangkan Rp27 Miliar untuk Timnas Indonesia
- Dedi Mulyadi Siap Maju di Pilgub Jabar 2024
- PKB Buka Penjaringan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ini Kriterianya
- PKB dan Nasdem Gabung Koalisi Prabowo, Bagaimana Pembagian Jatah Kursi Menteri Prabowo-Gibran?
- Gunung Ruang Naik ke Level Awas, Masyarakat Diimbau Evakuasi
Advertisement
Advertisement