Advertisement
Jurnalis Asing Sebut Prabowo akan Menggembosi Lawan Politiknya, Pengamat: Prabowo Tidak Ceroboh
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Seorang jurnalis independen asal AS, Allan Nairn, membuat sebuah pemberitaan tentang manuver calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden. Strategi manuver itu disampaikan dalam rapat tertutup.
Dalam laporan berisi notulensi rapat tersebut, tercatat bahwa Prabowo menggelar rapat tertutup di kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada 21 Desember 2018 pukul 21.00-23.15 WIB. Rapat itu disebut berisi strategi Prabowo melemahkan lawan-lawan politiknya serta menggembosi pendukungnya yang berafiliasi dengan kelompok radikal.
Advertisement
Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa notulensi tersebut patut diragukan, sebab laporan pertemuan sepenting itu kecil kemungkinan untuk bocor.
"Prabowo dan para peserta seperti yang disebutkan adalah orang-orang yang tahu tentang prinsip intelijen, jadi tidak akan seceroboh ini," jelasnya kepada Bisnis, Senin (15/4/2019).
Riyanta melanjutkan jika pertemuan dan dokumen tersebut benar adanya, maka pembocoran dari dalam dapat dinilai sebagai sebuah pengkhianatan.
"Ketiga, terkait apakah rapat dan dokumen tersebut benar? Informasi intelijen itu bukan suatu bukti tetapi petunjuk. Apakah petunjuk ini benar? Hanya orang-orang yang disebut dalam dokumen tersebut yang tahu," tambahnya.
Oleh karena itu, isi laporan bertajuk Notulensi Rapat Tertutup Prabowo Subianto dan Tim yang masih abu-abu tersebut dinilai sebaiknya dianggap sebagai petunjuk kewaspadaan. Terlebih, konsekuensi politik dari konflik akibat laporan tersebut dipandang tidak bisa disepelekan.
"Saya kira, biarkan demokrasi ini berjalan dengan natural dan kesampingkan isu-isu yang belum jelas buktinya. Walaupun informasi yang ada tetap diperhatikan sebagai petunjuk," ucap Riyanta.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono membantah adanya rapat seperti yang diungkap Allan. Meski demikian, dirinya mengakui bahwa Allan memang pernah mewawancarainya.
"Rapat enggak ada, bohong si Allan dia pake data laporan intelejen dari badan intelijen outsourcing. Laporan intelijen yang dihasilkan dari agen intelijen palsu dengan data palsu," tegasnya ketika dikonfirmasi.
Allan pertama kali menyampaikan laporan tersebut lewat akun Twitter resminya @AllanNairn14 pada Senin (15/4/2019), yang menyatakan bahwa Prabowo merencanakan penangkapan massal lawan-lawan politik, sekutu Islam, mencabut gugatan Freeport-McMoRan, berjanji pada AS untuk "menghancurkan" FPI, HTI, PKS, juga Demokrat, dan mengembalikan Angkatan Darat seperti zaman "Orde Baru".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement